Colorful Batik Madura


BATIK Madura tak lagi asing terdengar di telinga. Bahkan salah satu kekayaan khasanah Indonesia ini telah beredar di beberapa belahan dunia. Performa batik asal pulau garam ini juga memiliki ciri khas yang membedakannya dengan batik dari daerah lain, seperti warna-warna cerah dan motifnya yang beragam menciptakan karakter masyarakat lokal.

“Batik Madura memiliki perbedaan warna dan motif dengan batik dari daerah lain. Warna batik Madura itu khas menggunakan warna-warna berani, mulai dari merah, hijau, kuning, dan biru,” ungkap Maimuna dari Pesona Batik Madura, ketika ditemui okezone dalam pameran yang diadakan di Belleza Permata Hijau, Jakarta Selatan, Kamis (21/2/2008).

Menurut perajin batik keturunan ke empat dari keluarganya itu, ciri khas batik pesisir dengan warna-warna berani dan corak bebas ini diproduksi dari daerah Bangkalan, Madura.

“Motif batik Madura berbeda karena pengaruh dari daerah pinggiran, yang biasanya ada gambar burung. Selain itu, batik Madura punya cerita masing-masing. Misal batik tipe Tasik Malaya merupakan penantian seorang istri menunggu suaminya. Ada juga cerita tentang panji suci, nyiur melambai, tar poteh yang punya latar putih bermakna sebagai kesucian seorang wanita. Dan cah keneh, yaitu perempuan cantik dari China,” jelas wanita keturunan Madura ini.


Menurut Maimuna, proses pembuatan batik itu meliputi beberapa tahap. Pertama, kain yang hendak digunakan terlebih dahulu direndam dalam air bercampur minyak dempel (istilah orang setempat) dan abu sisa pembakaran kayu dari tungku. Setelah direndam kemudian dicuci. “Biasanya kain yang digunakan adalah mentari sen atau kereta kencana,” ucap wanita ramah ini.

Setelah kering, sambungnya, proses selanjutnya adalah proses kanji lalu masuk pada tahap diisen, dikurik, dan ditembok. Kemudian dilanjutkan pada tahap pewarnaan yang dapat dilakukan berturut-turut, setelah itu kain batik dilorot. Proses ini merupakan usaha untuk menghilangkan malam (lilin) yang melekat pada kain, yaitu dengan memasukan kain ke dalam air mendidih. Terakhir, adalah menjemur di tengah terik sinar matahari.

“Proses pembuatannya memang lama. Hal dimaksudkan untuk mendapatkan warna kain yang pekat. Karena itu, warna kain Madura semakin pekat semakin bagus,” kata Maimuna.


Proses pembuatannya yang lama itu memang berimbas langsung pada harga kainnya menjadi lebih mahal. Meski demikian, Anda dapat memeroleh batik Madura mulai dari Rp50 ribu sampai Rp3,5 juta. Bagaimana, berani tampil dengan warna-warna cerah?

Sumber : Okezone.com

Label: , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda