Salah Pegang Mouse Bisa Picu Kelumpuhan

Anda setiap hari di depan komputer? Waspada dengan penyakit carpal tunnel syndrome (CTS). Awalnya hanya kesemutan dan kekuatan menggenggam melemah, dalam kasus yang berat bisa memicu kelumpuhan. Walaupun banyak penyebab lain tetapi pemakaian komputer yang terlalu sering menjadi salah satu pemicu paling banyak.

Pernahkah Anda mengalami kesemutan atau mati rasa pada ibu jari, telunjuk, jari tengah, serta separuh jari manis? Atau mungkin tiba-tiba kehilangan kekuatan untuk mengepal? Bisa jadi itu tanda dari penyakit carpal tunnel syndrome (CTS).

Penyakit ini memang kurang begitu terkenal, tetapi kasusnya cukup banyak dan sering terjadi pada pekerja kantoran. Khususnya bagi mereka yang banyak melakukan gerakan tangan monoton dan berulang saat bekerja, seperti sekretaris yang selalu bekerja menggunakan komputer, apalagi dengan teknik mengetik dan memegam mouse komputer yang salah.

“Penyakit ini paling sering diderita oleh sekretaris, dokter gigi, dan montir yang dalam pekerjaannya sering menggunakan pergelangan tangan. Tapi paling banyak sekretaris yang selalu menggunakan komputer,” ujar dr. Eka Musridharta, Sp.S (K) KIC dari Departemen Neurologi FKUI- Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Ya! Penyakit ini sifatnya akumulasi. Jangan sepelekan CTS. “Kalau yang berat bisa sampai lumpuh dan harus dioperasi. Operasinya kecil dan risikonya rendah asal dikerjakan oleh tenaga yang ahli,” ujar tandasnya.

CTS adalah penyakit di pergelangan tangan karena saraf yang tertekan dan menimbulkan gejala nyeri, mati rasa, dan parestesia (kesemutan atau seperti terbakar). Saraf yang tertekan adalah saraf median yang berada antara lengan bawah dan telapak tangan.

Dijelaskannya, jika mengalami CTS permukaan jarinya baal, khususnya pada ibu jari, telunjuk, dan tengah. “Kalau misalnya lagi pegang sesuatu Ia tidak bisa merasakan apa-apa. Bahkan tidak bisa membedakan panas dan dingin. Tapi jari yang lain bisa,” jelas dr. Eka.

Salah satu ciri khas yang umumnya dialami pasien dengan CTS, tambah dia, adalah terbangun pada malam hari akibat kesemutan pada tangan.

Usahakan segala bentuk aktivitas fisik yang menggunakan pergelangan dilakukan dengan posisi yang ergonomis. dr. Eka mengatakan bahwa dengan semakin banyaknya pekerja kantoran yang menggunakan komputer sebagai alat kerja, jumlah pasien yang datang ke rumah sakit dengan masalah pada pergelangan tangan juga semakin meningkat.

Pada pekerja kantoran yang dalam melakukan aktivitas pekerjaan (seperti mengetik dan memegang mouse) dengan posisi yang salah secara berulang dan terus menerus selama lebih dari 5 tahun, memiliki risiko lebih besar terkena CTS.

“Usahakan jangan melakukan gerakan yang salah. Kalau perlu memakai sarung tangan khusus untuk menjaga posisi pergelangan tangan tetap normal saat mengetik atau melakukan pekerjaan lainnya,” ucapnya.

Eka menjelaskan, diagnosis CTS perlu dipastikan dengan pemeriksaan yang disebut Elektromiografi (EMG). Alat tersebut lanjut dr. Eka, akan ditempelkan ke jari pasien untuk diberikan rangsangan listrik, guna memeriksa fungsi sarafnya, apakah ada perburukan atau tidak.

“Kalau hasil pemeriksaan EMG sangat buruk atau sudah mulai ada kelumpuhan dapat disarankan untuk dilakukan pembedahan,” terangnya.

Pengobatan dengan obat-obat anti radang yang diminum cukup efektif untuk mengatasi CTS yang ringan. Tapi jika upaya tersebut tidak berhasil, maka pengobatan yang terbaik adalah operasi. “Penyebabnya repetitive injury. Trauma ringan yang dilakukan selama puluhan tahun, seperti misalnya mengetik dengan teknik yang salah,” tandasnya.

Dari data statistik, wanita mempunyai resiko 3 kali lipat lebih banyak untuk terkena CTS dibandingkan dengan pria. Dan sampai saat ini belum diketahui kenapa begitu, karena belum ditemukan jawaban yang memuaskan untuk pertanyaan itu. Fakta lainnya, terjadi pada 5 persen manusia di dunia, dan jarang sekali terjadi pada anak-anak.kcm, ins



Berbahaya Pilih Mouse Imut

Selain kesalahan teknik mengetik, kesalahan Anda memegang mouse bisa menjadi pemicu carpal tunnel syndrome (CTS). Lalu bagaimana cara memegang mouse teknik mengetik yang benar? Berikut ini ulasannya.

Mouse

Menggunakan mouse yang kecil mungkin terlihat imut-imut, tapi mouse yang kecil sering membuat Anda lelah, karena bentuknya yang kecil seluruh permukaan telapak tangan Anda tidak menyentuh punggung mouse. Nah! Hal ini menyebabkan jari-jari Anda cepat lelah dan pegal, karna jempol dan kelingking menahan dan menggerakan mouse.

Pilihlah mouse yang nyaman untuk di pegang, di mana seluruh permukaan tangan kita dapat memegang bersandar dan kita menggerakanya pun lebih mudah. Carilah mouse yang hampir berbentuk flat dan memiliki ukuran yang hampir sama dengan tangan Anda. Ini lebih memacu Anda untuk menggerakan tangan Anda daripada pergelangan tangan Anda.

Memang kalau ini diterapkan sangat susah. Tapi menggerakan mouse dengan menggaunakan siku itulah yang terbaik. Semua titik tumpu pergerakan ada di siku tangan, ini akan meringankan pergelangan tangan kita dalam bekerja.

Selain itu, bentuk posisi yang nyaman adalah tangan kita sejajar atau sedikit berada di atas meja, sehingga dengan begitu lengan bawah Anda tidak menggantung. Jika menggantung pergelangan tangan kita menekuk, dan bersandar pada pinggiran meja, inilah yang memicu CTS.

Keyboard

Penggunaan keyboard komputer yang tidak benar menimbulkan CTS. Untuk menghindari luka tersebut, Anda harus menjaga pergelangan pada posisi yang benar. Posisi tangan di atas keyboard harus membentuk sudut 90 derajat.

Keyboard letaknya harus selalu rendah. Sementara, telapak tangan dengan lengan bawah haris sejajar. Sedangkan dengan lengan atas harus siku-siku. Selanjutnya beristirahatlah secara teratur setiap 15-20 menit dengan melekukkan dan meluruskan pergelangan tangan.

Tidak mudah memang untuk melakukan semua itu, apalagi bila berhubungan dengan istirahat pada saat kerjaan menumpuk. Kemungkinan besar kita akan lupa waktu. Tapi demi kesehatan, Anda jangan menyepelekannya.ins

LATIHAN UNTUK ANTISIPASI CTS

Ulangi beberapa gerakan di bawah. akan lebih baik bila dilakukan minimal 3 kali sesi setiap hari untuk mencegah carpal tunnel syndrome (CTS).

  1. Latihan area pergelangan tangan - Fleksi: tekuk lembut pergelangan tangan Anda ke depan. Tahan selama 5 detik. Lakukan 3 kali.
    - Extension: tekuk lembut pergelangan tangan Anda ke belakang. Tahan posisi ini 5 detik. Lakukan 3 kali.
    - Sisi ke sisi: dengan lembut pindahkan pergelangan tangan Anda dari sisi ke sisi (gerakan jabat tangan). Tahan selama 5 detik pada setiap ujungnya. Ulangi minimal 3 kali.
  2. Peregangan pergelangan tangan
    Tekuk lembut pergelangan tangan kanan Anda ke depan. Gunakan tangan kiri untuk membantu menekan dengan memegang bagian punggung tangan, tekan selama 15 sampai 30 detik.
    Selanjutnya tekuk pergelangan tangan kanan Anda ke belakang. Gunakan tangan kiri untuk membantu menekan dengan memegang bagian telapak tangan, tekan selama 15 sampai 30 detik. Lakukan metode yang sama pada pergelangan tangan kiri Anda.
  3. Tendon meluncur
    Luruskan jari-jari tangan Anda. Dengan lembut tekuk sendi tengah jari-jari Anda ke arah telapak bagian atas. Tahan selama 5 detik. Lakukan 3 set
  4. Pemerasan Scapular
    Saat duduk atau berdiri, tegakkan tubuh Anda. Posisi lengan biasa (berada di samping tubuh).Tarik tulang belikat Anda bersama-sama ke belakang, dan tahan selama 5 detik. Lakukan 3 set.
  5. Extensi pergelangan tangan
    Tahan benda berat di tangan Anda dengan telapak tangan menghadap ke bawah. Perlahan-lahan tekuk pergelangan tangan Anda ke atas. Perlahan-lahan turunkan beban ke posisi awal. Lakukan 3 set. Secara bertahap tingkatkan berat dari objek yang Anda pegang.
  6. Penguatan grip
    Remas bola karet dan tahan selama 5 detik. Lakukan 3 set.


Sumber: Surabaya Post, Minggu, 22/09/2013

Label: , , ,

Awas! Keyboard dan Gadget Picu Cedera Tangan

Minggu, 17/02/2013 | 08:29 WIB



Apakah Anda termasuk orang yang sering mengetik di kantor? Keseringan menggunakan iPad atau bermain game konsol dalam waktu yang lama?

Anda yang masuk dalam kategori di atas, hendaknya harus berhati-hati. Pasalnya, semua kegiatan tersebut jika dilakukan dalam jangka waktu lama tanpa istirahat bisa menyebabkan terjadinya cedera.

Spesialis Ortopedi RS Premier Bintaro Tangerang, Dr dr Lukman Shebubakar mengatakan seseorang aktif menggunakan tangannya untuk melakukan kegiatan yang sifatnya berulang seperti mengetik namun tidak dilakukan dengan benar dapat menimbulkan repetitive strain injuries (RSI).

"Hal ini mengakibatkan cedera pada jaringan otot-tulang dan syaraf karena kegiatan berulang, getaran, maupun kompresi mekanik," kata Lukman.

Umumnya, sambung Lukman, Repetitive Strain Injury (cedera regangan berulang) disebabkan oleh posisi tangan yang canggung atau tidak nyaman dalam jangka waktu yang lama.

Misalnya, posisi keyboard yang tidak sejajar, sehingga pergelangan tangan harus melengkung, menggunakan mouse dalam waktu yang sangat lama, atau menggunakan joystick konsol dan tidak pernah berisitrahat.

Lukman menjelaskan, gejala awal dari RSI hanyalah rasa nyeri ringan atau kesemutan. Sebenarnya rasa nyeri ini dikarenakan jaringan-jaringan pada tangan telah mengalami kerusakan.

"Jadi ketika kita terus melakukan gerakan tangan yang sama terus menerus tanpa membiarkannya beristirahat, jaringan di tangan, terutama jaringan ikat, akan mengalami perobekan," jelasnya.

Dan yang menjadi masalah lain, jaringan ikat ini merupakan jenis jaringan yang kemampuan pemulihannya kecil. Jadi rasa sakit yang sering muncul setelah lama menggunakan keyboard tanpa istirahat sebenarnya adalah isyarat dari tubuh bahwa dirinya sedang terluka.

Ironisnya, Lukman menegaskan,sebagian besar orang pasti akan mengabaikan rasa sakit ini dan tetap mempertahankan pola penggunaan alat yang salah. Padahal jika dilanjutkan terus menerus RSI bisa menjadi pemicu tendonitis atau sindrom lain yang terkenal, Carpal Tunnel Syndrome.

Sindrom carpal tunnel juga dapat diderita tukang kayu, pemotong daging, pemain piano, montir, dan terkadang mereka yang memiliki hobi main golf atau bersepeda.

Gejala awal dari CTS yaitu kesemutan dan mati rasa pada jari telunjuk, tengah, sebagian jari manis. "Jika sudah parah, gejalanya hingga kehilangan kekuatan tangan dan koordinasi jari, serta rasa sakit merambat sampai ke siku," kata Lukman.

Untuk mendeteksi gejala awal sindrom carpal tunnel cobalah tekuk kedua pergelangan tangan ke arah bawah dengan sudut 90 derajat ke bawah dan menempelkan kedua punggung tangan lalu menggerakkan ujung jari. Jika jari telunjuk, tengah, dan jari manis terasa kesemutan berarti Anda memiliki sindrom ini.

Beberapa obat-obatan bisa diberikan untuk meredakan gejala CTS. Namun gejala ini sebenarnya dapat dihindari dengan mempraktikkan postur dan kebiasaan yang baik pada saat bekerja. Misalnya melakukan tindakan-tindakan pencegahan yang bisa dilakukan dengan cara mengetik yang benar. Menurut Lukman cara mengetik yang benar adalah seperti bermain piano, posisi pergelangan tangan harus lebih tinggi dari keyboard dan tidak boleh menjadi tumpuan.

Selanjutnya adalah sering beristirahat. Istirahatkan sebentar tangan dan bahu anda setiap mengetik atau melakukan kegiatan repetitif lainnya dalam jangka waktu tertentu, misalnya setiap 15 atau 20 menit sekali dan secara perlahan regangkan dan tekuk tangan dan jari perlahan-lahan.

Dan menjaga tangan agar tetap hangat. Lukman mengatakan mereka yang secara sering membiarkan tangannya dingin cenderung lebih mudah terkena sindrom carpal tunnel. Anda bisa menggunakan sarung tangan atau menjaga suhu ruangan agar tidak terlalu dingin

Selain itu, Lukman menerangkan untuk menghindari menggenggam objek terlalu kuat, misalnya ketika menulis, mengemudi mobil, atau menggunakan alat yang kecil. Dan terakhir adalah membagi tugas sama rata kepada kedua tangan untuk menghindari tekanan berlebihan kepada satu tangan.

Sering dianggap sepele

Sementara itu, kebanyakan masyarakat Indonesia masih lebih mempercayai dukun patah tulang dibandingkan dengan dokter ortopedi. Hal inilah yang salah dan menyebabkan setiap orang selalu menganggap sepele jika terjadi cedera pada tangan.

"Paradigma ini yang salah dan harius segera dihapuskan. Pasalnya, dukun patah tulang tidak paham kontur tulang dan tindakan yang dilakukan justru nantinya dapat membahayaklan pasien itu sendiri," tambah Lukman.

Menurut Lukman, cedera pada tangan sebaiknya perlu diberikan perawatan serius. Pasalnya, tangan merupakan salah satu organ yang sangat kompleks dan fungsinya pun banyak.

Tangan merupakan salah satu organ yang sangat membantu kerja fisik manusia, seperti memegang, menahan, dan memanipulasi. Selain itu, tangan juga dapat berfungsi untuk membantu mengekspresikan emosi tertentu, seperti marah, sayang, bahagia, dan sebagainya."Hampir setengah area pada otak berfungsi untuk mengendalikan tangan," ujar Lukman.

Sayangnya, fungsi tangan yang sedemikian kompleks, seringkali dianggap sepele saat mengalami cedera. Penanganan sederhana seperti pemberian plester luka atau dipijat saja dianggap sudah mampu menyelesaikan masalah.

"Luka kecil pada tangan jika mengenai saraf akan fatal akibatnya. Bisa terbentuk jaringan parut, bahkan jika parah tangan atau jari yang terluka tidak dapat lagi digerakan," tutur dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Pemberian plester saja, lanjut Lukman mungkin saja tidak cukup menyelesaikan masalah. Sedangkan pemijatan pada tangan saat terkilir sangat tidak disarankan. "Pemijatan akan membuat kerusakan menyebar," ujarnya. Terlebih orang yang memijit tidak paham mengenai kontur tulang dan tindakan yang dilakukan justru nantinya berpotensi membahayakan pasien.

Apabila terkilir, Lukman menyarankan pasien untuk dibawa ke dokter ahli ortopedi. Kalau pun memang pasien belum mau dibawa ke dokter, sebenarnya ada tindakan awal yang dapat dilakukan. Jika tidak terjadi pembengkakan, maka cobalah terapi panas, yaitu dengan mengkompres dengan air panas yang dimasukan dalam wadah panas seperti kantung karet atau dengan koyo.

"Suhu panas akan memperbesar pembuluh darah sehingga dapat melancarkan peredaran darah di sekitar daerah tangan yang cedera. Hal ini akan membantu menyembukan cedera," terangnya.

Dan jika terjadi pembengkakan, cobalah untuk melakukan terapi dingin yaitu dengan es batu yang sudah dibungkus oleh kain. Es batu akan mengecilkan pembuluh darah sehingga mengurangi pembengkakan. inc

Kenali Beberapa "Penyakit Tangan" Ini

Tangan merupakan salah satu organ yang sangat membantu kerja fisik manusia, seperti memegang, menahan, dan memanipulasi. Selain itu, pada tangan juga ditemui banyak sekali saraf. Terbukti, hampir setengah dari area pada otak digunakan untuk mengatur saraf yang ada pada tangan.

Tak ayal, fungsi tangan pun menjadi sangat vital untuk menunjang kehidupan Anda. Keluhan pada tangan seperti pegal-pegal ataupun terkilir sebaiknya diberi perhatian serius, jika tidak mau berakibat fatal.

"Pegal-pegal, sakit, ataupun kaku pada tangan atau jari merupakan gejala yang sering dialami sekaligus disepelekan," ungkap dokter spesialis bedah ortopedi RS Premier Bintaro, Lukman Shebubakar, dalam acara bincang kesehatan bertajuk "Hand Trauma" di Jakarta.

Agar tidak salah menyikapi keluhan rasa sakit pada tangan, sebaiknya Anda mengenal beberapa gangguan dan keluhan yang menimpa tangan yang dipaparkan oleh Lukman berikut ini:

  1. Repetitive strain injury (RSI)
    RSI merupakan "cedera dari sistem muskuloskeletal dan saraf yang disebabkan oleh melakukan tugas yang berulang dengan pengerahan tenaga kuat, getaran, kompresi mekanik (menekan permukaan keras). RSI membuat adanya rasa nyeri pada bagian tangan yang terkena cedera.

    Jika mengalami RSI, maka sebaiknya Anda tidak melakukan pemijatan atau biasa dikenal dengan "urut" karena dapat mengakibatkan cedera menyebar. Sebaliknya, hal itu perlu diperiksakan kepada dokter ortopedi.

    "Untuk mengobatinya tentu perlu dilihat seberapa parah penyakitnya. Dapat dilakukan tindakan konservatif seperti pemberian terapi, ataupun tindakan operatif," ungkap Lukman.

  2. Trigger finger
    Trigger finger merupakan gangguan pada saraf yang dikenal juga dengan istilah "saraf kejepit". Pada penyakit ini terdapat tendon fleksor yang terkunci sehingga mengakibatkan rasa nyeri. Penyakit ini disebabkan oleh kesalahan posisi saat melakukan gerakan tertentu.

    Sama seperti RSI, sebaiknya Anda juga jangan memijatnya karena akan membahayakan keselamatan Anda sendiri. "Biasanya dilakukan tindakan operatif untuk hal ini. Berdasarkan pengalaman, fisioterapi biasanya belum bisa menyembuhkannya. Kalaupun iya, waktunya sangat lama, sedangkan operasi hanya sepuluh menit dan hasilnya optimal," kata Lukman.

  3. Carpal Tunnel syndrome (CTS)
    Carpal tunnel syndrome atau sindrom terowongan karpal adalah cedera yang dialami saat terlalu banyak melakukan aktivitas jari seperti mengetik pada keyboard ataupun berolahraga. Yang membedakan penyakit ini dengan cedera lainnya adalah, ini hanya dialami oleh jari telunjuk, jari tengah, dan setengah jari manis.

    Carpal tunnel sejatinya merupakan saraf tengah yang membuat manusia dapat merasakan dan bergerak di bagian telapak tangan, jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis.

    "Tindakannya hampir sama, dapat dilakukan secara konservatif dan operatif," ungkap Lukman.

  4. Patah tulang
    Diakibatkan kecelakaan seperti terjatuh, dan ditandai dengan adanya rasa nyeri, patah tulang perlu pemeriksaan sinar-X untuk mengetahui adanya pergeseran tulang atau keretakan tulang. Untuk penyakit ini, Lukman juga menyarankan adanya tindakan operatif. kpc


[keluar]



Label: , , ,

Jari Macet (Trigger Finger)

Add caption

Trigger finger terjadi saat gerakan tendon pada saat membuka dan menutup jari jari mengalami keterbatasan bisa terkunci atau menetap pada saat lurus.

Penyebab

Penebalan nodule akan mengakibatkan terjepitnya terowongan, sehingga akan menyebabkan jari susah untuk di luruskan.

Tendon akan menjadi iritasi saat terjadi slip di terowongan sehingga lama lama tendon akan menebal dan menjadi semakin sulit untuk lewat terowongan tersebut. Jaringan yang mempertahankan tendon juga akan mengalami penebalan karena menahan tendon yang melewati terowongan semakin susah. Sehingga tendon akan berhenti di ujung terowongan saat jari akan di luruskan (ektensikan).

Penyebab trigger finger tidak diketahui, trigger finger sering terjadi pada wanita dibandingkan dengan kaum laki laki. Biasanya terjadi umur sekitar 40 sampai 60 tahun. Trigger finger sering dijumpai pada beberapa orang yang mengalami gangguan medis seperti diabetes dan Rheumatoid Arhrtisi

Gejala

Gejala ini muncul biasanya dimulai tanpa adanya cidera. Gejala gejala ini termasuk benjolan kecil, nyeri di telapak tangan, pembengkakan, rasa tidak nyaman di jari dan sendi.Kekakuan akan bertambah setelah tidak melakukan aktifitas, misalnya saat anda bangun pagi.Dan kadang kekakuan akan berkurang saat melakukan aktifitas. Kadang kadang jika tendon terasa bebas bisa bergerak tegak akan dirasakan sendi seperti terjadi "dislokasi" / pergeseran sendi.Pada Kasus kasus yang berat jari tidak dapat diluruskan bahkan dengan bantuan. Pasien dengan diabetes biasanya akan terkena lebih parah.

Add caption

Diagnosa

Dokter maupun seorang fisioterapist terlatih dapat mendiagnosa hanya dengan menanyakan problem tangan anda dan memeriksanya. Biasanya x-rays tidak dibutuhkan untuk mendiagnosa trigger finger.

Pengobatan Non Bedah

Jika gejala sangat ringan, maka mengistirahatkan jari sudah cukup untuk mengatasi masalah. Obat obat bebas dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri. Splint bisa digunakan supaya sendi jari bisa beristirahat.

Seorang dokter dapat menginjeksi dengan kortikosteroid, kadang kadang perbaikan akan bersifat sementara dan biasanya memerlukan lebih dari 1 kali injeksi.Injeksi sepertinya tidak memberikan perbaikan yang tetap selama penyebab masih ada, atau berkaitan dengan penyakit yang lain seperti diabetes melitus.

Operasi

Trigger finger bukanlah merupakan kondisi yang berbahaya. Keputusan untuk melakukan pembedahan tergantung dari tingkat keparahan. Jika jari macet pada posisi tertekuk (fleksi) maka pembedahan dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kekakuan yang menetap.

Tujuan dari pembedahan adalah untuk melonggarkan bagian terowongan sehingga tendon dapat bergerak dengan mudah. Biasanya untuk prosedur ini pasien tidak memerlukan rawat inap, pembedahan ini dilakukan melalui irisan yang kecil di telapak tangan atau kadang dengan menggunakan jarum. Biasanya setelah operasi jari akan bisa diluruskan kembali.

Beberapa pasien mengalami nyeri di telapak tangan, dengan menaikkan tangan setelah pembedahan akan mengurangi pembengkakan dan nyeri.Penyembuhan total akan berlangsung selama beberapa minggu. Jika jari masih terasa kaku setelah operasi maka fisioterapi sangat dibutuhkan untuk mengendorkan jaringan yang kaku.

Sumber: Physioteraphy and Nature Healing

Label: , , ,

Carpal Tunnel Syndrome

Penggunaan komputer secara rutin ternyata memicu Carpal Tunnel Syndrome (CTS). CTS adalah gangguan kesehatan dengan gejala kesemutan dan nyeri pada tangan, terutama pada 3 jari pertama (ibu jari, telunjuk, dan jari tengah). Gejala akan lebih terasa pada malam hari, atau saat seseorang berada dalam ruang ber-AC.

Gejala itu disebabkan adanya pembengkakan saraf yang melewati terowongan karpal di pergelangan tangan. Penyakit ini dapat disembuhkan bila cepat ditangani. Gangguan ini kerap mendera individu yang sering menggunakan pergelangan tangan dalam jangka waktu lama, seperti; memegang mouse komputer.

Gejala
  1. Rasa lemah, agak kaku atau rasa janggal pada tangan dan pergelangan tangan.
  2. Jari tangan terasa tak enak, kebas, mati rasa atau kesemutan terutama pada ibu jari, telunjuk dan jari tengah. Jika dibiarkan maka kekuatan otot akan berkurang dan lama-lama fungsi tangan akan hilang.
  3. Penderita sering terbangun di malam hari karena tangan terasa nyeri dan sering disertai kesemutan. Bila sudah sangat parah benda yang dipegang tiba-tiba bisa terlepas begitu saja.

CST juga dapat terjadi akibat penyakit lain sebagai salah satu bentuk komplikasi. Kondisi-kondisi medis penyebab CST adalah; obesitas, diabetes, gangguan kelenjar tiroid, kebiasaan merokok serta mengonsumsi alkohol dan kopi. Orang yang tidak berolahraga secara teratur juga terancam karena tubuh yang kurang terlatih menyebabkan sirkulasi darah dan otot kurang bisa bertoleransi dengan stres.

Hubungan dengan pekerjaan

Profesi yang berisiko besar terancam CTS antara lain jenis pekerjaan yang banyak menggunakan tangan dalam jangka waktu panjang. Pekerjaan yang dimaksud umumnya menggunakan kombinasi kekuatan dan pengulangan gerakan yang sama pada jemari dan tangan, seperti; pekerjaan yang sering memakai komputer, olahragawan, dokter gigi, musisi, guru, ibu rumah tangga dan pekerja lapangan yang mengoperasikan alat bervibrasi seperti bor.

Pengobatan
Terapi untuk penderita tahap ringan adalah terapi konservatif alias tanpa operasi. Penderita diberi obat untuk meredakan rasa sakit, pembengkakan dan peradangan. Kemudian dilakukan fisioterapi yaitu menghangatkan peradangan dengan ultrasound, atau sinar laser.

Ada juga program latihan pergelangan tangan dan pemakaian wrist splint sejenis pembungkus untuk menetralkan posisi pergelangan tangan. Wrist split ada dua macam yang pertama bentuknya agak kaku tapi bisa digunakan saat bekerja dan yang kedua lebih kaku untuk dikenakan saat tidur karena saat tidur kita sering tanpa sadar membengkokan tangan.

Jika Anda pekerja kantoran atau sering menggunakan komputer, maka tentunya risiko CTS yang dihadapi cenderung besar. Berikut beberapa saran yang dapat Anda terapkan untuk mengatasi gangguan tersebut.

  • Keyboard
    Untuk mengetahu apakah posisi duduk dan pergelangan tangan sudah nyaman, Anda bisa mengikuti cara ini:
    • Letakkan tangan di bagian tengah keyboard lalu sesuaikan posisi kursi. Siku harus membentuk sudut 90 derajat begitu juga posisi lutut dengan lantai. Siku dan lutut harus paralel dengan lantai. Jika Anda harus meninggikan kursi tambahkan semacam injakan agar kaki tidak menggantung.
  • Kursi
    Kursi yang baik digunakan saat bekerja dengan komputer adalah kursi yang memiliki arm rest (legan kursi) yang menyangga siku. Cari kursi dengan arm rest empuk dan tidak terlalu panjang agar kursi bisa dimajukan untuk penyesuaian posisi dengan meja. Selain itu jangan lupa melakukan jeda rutin selama bekerja dengan komputer. Ini akan membantu otot pergelangan tangan untuk relaks sebelum kembali bekerja.
  • Pemakaian laptop atau notebook
    Bentuknya yang compact cenderung memudahkan kita membawanya ke manapun. Namun karena relatif kecil, komputer compact ini memicu kekakuan dan keterbatasan ruang gerak saat digunakan. Untuk memperbaiki kondisi ini sebaiknya modifikasi penggunaan lap top dengan keyboard atau mouse komputer biasa. Terutama bila lap top dipakai bekerja untuk waktu yang lama atau merupakan alat kerja yang Anda pakai terus menerus. Lap top juga sebaiknya diletakkan lebih rendah dari pinggang, misalnya dipangkuan. Posisi ini mengurangi gerakan otot-otot di bagian tangan yang tak perlu.
(conectique.com)

Label: , , , ,