Nokia Welcomes Ramadan 2010 with tailored applications for the Holy Month

Nokia announced the launch of a new range of mobile applications and content tailored for the holy month of Ramadan. The new range of Ramadan applications 2010 have now become available on Ovi Store, the updated mobile applications tailored for the Holy Month can now be downloaded on the compatible devices for free directly from Nokia's Ovi Store.

"The overwhelming response and feedback that we received from last year's offering and the number of downloads that exceeded a million, allowed us to improve and expand this year's application offering. Nokia users have now a single and easy access to many of the cherished experiences that Muslims like to be close to, and keep them connected to the Holy Month. The applications this year also support a wider range of devices including both touch and non-touch Nokia devices, and are available in more languages" said Karim Moussa, Head of Marketing, Nokia Lower Gulf.

This year's Ramadan applications are feature packed, and include the Holy Quran, Prayer Times, Hadith, Boyoot Allah, Arabica, Mozzaker, and Makkah and Madinah. New features include Quran recitation from multiple recitors from which users can choose to download in MP3 format. Prayer timings and Qibla direction are provided for 1000 cities in 200 countries, along with the ability to add, remove, update and edit any location using the GPS. The new Boyot Allah helps Muslims to locate the nearest mosque on Nokia's free Ovi Maps and Navigation platform. The new mobile services also feature locations of Major mosques in the GCC and the world, such as the two holy mosques, Masjid Al Haram in Makkah and Masjid Al Nabawi in Al Madinah. Additionally users can also find locations of mosques all around the world using free Ovi maps available on Ovi store.

"This is a region that is greatly important to us and we have committed to ensuring that we tailor solutions that meet the local needs, " Moussa added. "Ramadan applications for 2010 are free and offer a variety of content from a range of global and local content providers ready to be downloaded for the widest range of devices."

The Ramadan applications are developed by ASGATech, a Forum Nokia Premium Partner in the Middle East, with all content reviewed and approved by Al Azhar Al Shareef.

Ramadan applications for 2010 are compatible with a range of Nokia devices including Nokia E72, Nokia E52, Nokia X6, Nokia 5230, Nokia 5530, Nokia C5, Nokia 5235, Nokia 5800, Nokia E5, Nokia 6700 slide, Nokia 5233, Nokia X3, Nokia 6303i, Nokia 2710 and Nokia C3. The user interface for the applications is available in English, Arabic, Farsi, French and Urdu.

Nokia 2010 Ramadan Applications include the following

•The Holy Quran: allows users to read, search, bookmark and listen to Quran recitation

•Prayer Times: provides prayer timings and Qibla direction for 1000 cities in 200 countries, along with the ability to add, remove, update and edit any location using the GPS

•Hadith: gives an easy and convenient way to read the Honorable Hadeeth from Sahih Bukhari, Sahih Muslim, Riyad us-Saliheen, Holy Hadeeths and Arba'in An Nawawi

•Boyoot Allah: helps Muslims locate the mosques in different cities using Ovi free maps around the world.

•Arabica: helps non-Arabic speaking Muslims to read and understand Quran, Hadeeth and Dua in Arabic by self-learning or with the help of online teachers through their mobile.

•Makkah and Madinah: offers a mobile guide with multimedia content and the most famous places that people can visit during Hajj and Umrah

•Mozzaker: allows mobile users to listen, search and translate a large collection of of daily Azkar and selected supplications. People can also download more Azkar and share via SMS and MMS with friends and family.

[keluar]

Sumber: Zawya

Label: , ,

iPad, Revolusi, dan Seni Manufakturing

Hari-hari ini, wacana seputar gadget tampaknya didominasi oleh mulai dijualnya perangkat terbaru dari Apple Inc, yakni iPad. Seperti disampaikan dalam laporan utama Newsweek edisi terakhir, Senin (5/4), ”Apa yang hebat tentang iPad?”, jawabnya ternyata ”segalanya”. Inilah pertaruhan Steve Jobs, Chairman dan CEO Apple, untuk merevolusi bagaimana orang membaca, menonton, main game, bekerja dengan komputer (computing), serta aktivitas riset dan industri di Lembah Silikon.

Oleh NINOK LEKSONO

Karena terkait urusan membaca dan penerbitan, edisi Newsweek ini juga mengetengahkan artikel tentang masa depan kertas dan tinta yang ditulis oleh Anna Quindlen.

Aneh memang. Sebelumnya sudah ada perangkat serupa iPad berupa sabak (tablet) elektronik. Namun, gaung dan penjualannya tidaklah segegap gempita karya terbaru Apple ini. iPad bahkan sempat disebut hampir menyerupai mitos. Di hari pertama penjualan melalui pemesanan, ia langsung terjual 120.000, lalu di hari pertama penjualan di toko, terjual 300.000. Berikutnya, firma riset iSuppli memperkirakan, penjualan iPad tahun ini bisa mencapai 7,1 juta dan lipat tiga menjadi 20,1 juta pada tahun 2012 (The Wall Street Journal/WSJ, Selasa 6/4).

Menarik Gerbong

Optimisme akan lahirnya revolusi di berbagai bidang ini membuat industri teknologi informasi harus memilih, apakah akan fokus untuk ikut gerbong Apple atau berpihak pada pesaing-pesaingnya. Namun, tarikan Apple tampaknya begitu kuat sehingga baik untuk aplikasi perangkat lunak maupun komponen perangkat kerasnya iPad sudah menarik begitu banyak minat.

Pengembang perangkat lunak tampaknya akan dipaksa untuk bertahan mendukung Apple dengan adanya iPad. Masalahnya, kalau harus memecah sumber daya untuk mengikuti pesanan aplikasi dari perusahaan lain, selain akan memberi beban terlalu berat bagi programmer, mereka juga bisa kehilangan peluang dari meledaknya penjualan iPad.

Sejak meluncurkan Apple Store, Juli 2008, Apple telah menjadikan toko ini sebagai pasar virtual besar, dengan memiliki lebih dari 150.000 permainan, hiburan, dan aplikasi lain. Pasar milik pesaing terdekatnya, Google Inc, hanya memiliki sekitar 30.000 aplikasi (Yukari Iwatani Kane, WSJ, Selasa 6/4).

Lain lagi cerita di bidang perangkat keras. Begitu iPad muncul di pasar, perusahaan yang bisnisnya membongkar (disassembling) dan menganalisis perangkat keras elektronik segera mendapat ide tentang kemampuan (performance) dan ketahanan (durability) iPad. Sabtu pagi, begitu iPad bisa diperoleh di pasaran, perusahaan pembedah ”jeroan” gadget elektronik, seperti iFixit Inc dan UBM TechInsights, segera membongkar iPad dan mengkaji komponen-komponennya.

Upaya mereka, seperti dilaporkan Don Clark (WSJ, Selasa 6/4), juga dibantu dengan keluarnya foto yang dibuat Komisi Komunikasi Federal dan disiarkan melalui situs web-nya. Komisi ini bertugas mengkaji peralatan canggih untuk diketahui apakah berpotensi mengganggu alat lain secara elektromaknetik.

Dari apa yang disampaikan oleh Apple dan juga dari ”bedah produk” diketahui bahwa Ipad yang didesain dengan teknologi yang sebagian sudah digunakan pada iPhone dan iPod Touch ternyata menggunakan cip flash memory buatan Samsung, Korea Selatan, dan Toshiba, Jepang. Samsung tentu mendapat penghasilan besar dengan digunakannya cip produksinya pada iPad karena ini merupakan salah satu komponen yang paling mahal dari alat mutakhir ini. Bila cip memori dibuat perusahaan Korea, baterai iPad tampaknya dibuat perusahaan Hongkong, Amperex Technology Ltd.

Merebut Peluang

Sebagaimana juga terjadi dengan pembuatan produk lain, termasuk pesawat jet komersial Boeing 777, perusahaan Amerika ternyata juga sudah menerapkan prinsip memanfaatkan pemasok multinasional. Perusahaan teknologi informasi Asia sudah masuk begitu dalam di produk Amerika. Ini tentu karena perusahaan Asia tersebut sudah berhasil tidak saja dalam bidang inovasi, tetapi juga dalam manufakturing.

Inilah yang oleh pembaca Kompas Eddy OM Boekoesoe—mengomentari tema Laporan Iptek, Rabu (31/3), tentang inovasi—sebenarnya menjadi problem lebih serius dari inovasi di Indonesia. Menurut dia, Indonesia sudah tidak kurang dalam hal inovasi.

Ia memberi ilustrasi tentang seorang pemuda Indonesia dari Tasikmalaya yang sekitar tahun 1990 memenangkan sayembara pembuatan puzzle dari kayu di AS. Pemenang sayembara ini diberi pekerjaan membuat puzzle tersebut 10.000 unit per bulan. Ketika ia mencoba memenuhi pesanan itu, di tengah jalan ia menyerah. Ternyata membuat barang sebanyak itu tidak mudah.

Cara berproduksi, yang di alam modern sekarang dikenal sebagai manufakturing, nyata sebagai tantangan riil bagi Indonesia dan kisah seperti pemuda Tasikmalaya di atas bukan cerita unik. Kita juga pernah mendengar adanya pesanan 1.000 mebel atau 1.000 buah durian yang ditolak karena banyak di antaranya tidak bisa mengikuti standar kriteria pemesan. Ada yang baik 10, atau 100, tetapi mulai ”ngawur” pada pesanan ke-200 atau 500. Nah, bagaimana kalau harus menjadi Samsung yang membuat puluhan juta cip untuk iPad dan produk elektronik Apple atau lainnya yang digemari di seluruh dunia?

Kini, di berbagai sektor, aktivitas manufaktur merosot atau bahkan kehilangan api. Bila berkelanjutan, situasi ini—yang sebenarnya juga belum berkembang pada masa lalu—bisa semakin meredupkan berkembangnya kecakapan bangsa Indonesia di dalam memproduksi sesuatu dalam jumlah banyak. Padahal, seperti kita lihat dalam iPad, peluang terbuka lebar untuk pemasokan komponen. Namun, peluang itu hanya akan bisa ditangkap oleh mereka yang sudah menguasai seni berproduksi dalam skala besar, yakni seni manufaktur.

Dalam wacana industri kreatif, seperti dikemukakan dalam buku The Long Tail (Chris Anderson, 2006), memang disebut peluang bisnis yang hanya perlu membuat produk sedikit saja, yang penting keragamannya diperluas. Dengan premis ini pula, eksklusivitas diunggulkan. Akan tetapi, selain itu, produk seperti iPod dan esok tampaknya iPad masih akan dominan. Di sinilah tantangan menguasai manufakturing masih tampak aktual dan relevan.

Sumber: Kompas, Rabu, 7 April 2010

Label: , , , , ,

Modernisasi Kamera Saku Digital

Sepertinya evolusi teknologi kamera digital tidak pernah berhenti bersamaan dengan semakin pesat dan cepat kemajuan teknologi komunikasi informasi. Berbagai model kamera digital baru bermunculan, menghadirkan resolusi yang lebih besar, prosesor image yang lebih cepat, tampilan layar yang lebih tajam, dan harga yang semakin terjangkau.

Canon Inc, perusahaan raksasa teknologi asal Jepang yang menguasai pangsa pasar kamera digital, belum lama ini memperkenalkan dua kamera kategori prosumer yang khusus dirancang mengikuti kemajuan teknologi komunikasi informasi, khususnya berkaitan dengan mobilitas dan maraknya jejaring digital sosial yang digemari siapa saja di seluruh dunia, seperti Facebook.

Dirancang dengan disain yang futuristik, Canon menghadirkan model seri PowerShot SX200 IS (foto atas sebelah kiri) dan model Ixus 110 IS yang sama-sama memiliki resolusi 12,1 megapiksel. Yang menarik dari kamera prosumer asal Jepang ini adalah masing-masing sekarang memiliki image stabilizer (IS) untuk memastikan hasil jepretan yang tajam ketika pengambilan foto dilakukan pada cahaya yang rendah.

Kedua kamera Canon ini sepertinya dirancang untuk menghadirkan perbedaan signifikan, antara menggunakan kamera digital dan ponsel berkamera yang juga mulai menghadirkan resolusi megapiksel yang tinggi.

Para insinyur di Canon Inc rupanya menginginkan penggunaan teknologi chipset DIGIC4 untuk menghasilkan kualitas image yang sangat berbeda dengan ponsel berkamera. Karena itu, para pengguna yang sekarang banyak memasukkan foto di situs-situs sosial, seperti Facebook, bisa membedakan kualitas foto di antara keduanya.

Canon PowerShot SX200 IS memiliki ukuran lensa yang lebih besar, desain futuristik dengan layar tampil yang lebar dan tajam, serta mampu menghadirkan kualitas definisi tinggi (HD) dalam pengambilan video dengan format 720p.

Sementara itu, Canon Ixus 110 IS yang lebih mungil juga memiliki kualitas pengambilan video HD, dan dilengkapi mode pengambilan foto yang lebih cerdas dengan berbagai pilihan, seperti dalam ruang, pengambilan foto kembang api, dan foto makro digital. (RLP)

Sumber: Kompas, Senin, 1 Juni 2009

Label: , , ,

Two more choices for Berry lovers


Zatni Arbi

Last year, smartphones aficionados would talk mostly about the iPhone, the BlackBerry Storm, the award-winning Nokia E71 and the new platform for mobile devices called Android.

The touchscreen-operated BlackBerry Storm has not arrived here yet, perhaps because Research in Motion — the Canadian company responsible for bringing us the life-changing BlackBerrys — wants to make sure it will be smooth sailing when it is launched.

Last month, it brought two new models called the BlackBerry Curve 8900 — nicknamed Javelin — and the Pearl Flip 8220 for those who insist on being seen holding the latest BlackBerry products.

Yes, although the BlackBerry was born as a business tool, here in Indonesia they have become a status symbol thanks to their premium prices. People here just buy them, brand new or otherwise, just to keep up with the “Aguses” or the “Bambangs”.

Compared with the standard-setting BlackBerry Bold, which we looked at in this column last year, the two new models are more affordable.

Here, like in most countries in the world, RIM does not sell its products directly to the end users, but through operators and distributors – who then determine the actual prices, and may offer plans that bundle it with their services.

At the launch, Adele Beachley, RIM’s Regional Director for Asia Pacific, did not reveal to the media the number of BlackBerry units sold in Indonesia last year, but she said it was quite substantial. It is not difficult for us to see that she was not exaggerating.

In case you have not noticed, more and more of your colleagues, friends and relatives are now replying to your emails from their BlackBerrys.

All the three major Indonesian operators — Telkomsel, Indosat and XL — have been offering the BlackBerry email services for some time. Now, let us look at the two new models.

The Curve 8900 is more than just a refresh of the existing Curve series. It takes after a lot of the Bold’s sleek design including the black facade, but it retains the Curve keypad design.

Its screen is a tad smaller than the Bold’s, but the screen resolution and quality are the same. One of the few things it does not have is support for 3G.

The rest is the same — GSM, GPRS, EDGE, Wi-Fi, Bluetooth, GPS, a 3.2 megapixel camera, a browser and, of course, wireless email, SMS and MMS.

BlackBerry Pearl Flip 8220 www.rim.com

The Pearl Flip 8220 was born out of RIM’s observation that, in the United States, fold cellphones have been tremendously popular. In its effort to capture the interest of those who prefer the clamshell model, RIM designed it to be the first flip BlackBerry product. It is narrower than the Curve, and has a front screen that will inform you of unread messages. Its QWERTY keypad looks somewhat like Sony Ericsson’s two-character-on-each-button design, and it may require some getting used to – a necessary compromise as the keypad is narrower than on the full-size models.


In Indonesia, only Indosat offers the Pearl Flip 8220. Both the Curve 8900 and Pearl Flip 8220 have the same user interface as the Bold. Personally, I prefer the Curve 8900 because of its wider screen, more usable keypad, camera with a higher resolution and a more powerful processor.

Perhaps one of the reasons BlackBerry has gained such popularity in Indonesia is the explosion of the social networking services on the Internet.

RIM has taken advantage of this growth by developing specific applications for the products. Adele told me during our one-on-one interview just before the launch event that by November last year there had been around five million unique downloads of Facebook applications for BlackBerry.

RIM has been around for 25 years, but the BlackBerry brand is just celebrating its tenth anniversary this year.

Although the company has shipped around 50 million smartphones, it knows that it cannot compete in hardware alone, and therefore it continues to develop and introduce applications for BlackBerry that go beyond just push email.

At the Mobile World Congress in Barcelona last month, RIM received a prestigious award from GSM Association for its pioneering role in wireless data industry.

Its Surepress screen, found in Storm, also received an award as a technology breakthrough.

Very recently, it has signed an agreement with Lenovo to develop Constant Connect card.

With this card inserted into a late model ThinkPad notebook as well as future models, we will be able to receive email even when the notebook is turned off or is put in the Standby mode. We can also send and receive email from our ThinkPad without having to set up Internet connection first.

Gone will be the need to wait for the email to be downloaded from the server each time the computer is booted up and its email client such as Outlook is loaded, as the incoming email will be stored in the card’s flash memory.

The Lenovo Constant Connect card will be available around the world by the end of
this year.

So far, RIM has been doing a great job in making us stay connected, although many corporate employees might wish that push email had never been invented.

“Since the day my boss gave me a BlackBerry, my work–life balance has been destroyed” is the frequently heard complaint. Unfortunately, there is no turning back. As Adele said, “BlackBerry has become a tool for business and for life.”

Sumber: The Jakarta Post, Sunday, April 26, 2009

Label: , , ,

N97 Masterpiece Nokia


Rasa penasaran warga dunia pada telepon seluler (ponsel) misterius yang dilepas Nokia akhirnya terjawab. Di ajang Nokia World 08 Barcelona, Spanyol, Selasa (2/12) vendor asal Finlandia itu resmi mewartakan kehadiran jagoannya N97, multimedia-smartphone-3GHSDPA-Wifi.

NOKIA dalam pernyataannya mengatakan, N97 dirilis untuk pasar Asia dan Eropa pada kuartal pertama tahun 2009. Harganya? Belum resmi, namun diperkirakan akan dijual di kisaran 700 dolar Amerika untuk pasar Eropa atau sekitar Rp 8.242.500.

Dipresentasikan oleh Anssi Vanjoki, Executive Vice President, Nokia memulai acara peluncuran N97 dengan mengumumkan kesuksesan yang diraih pendahulunya N95 dengan total penjualan 15 juta unit secara worldwide.

Vanjoki mengimbuhkan, N95 adalah ponsel yang bagus, tapi belum banyak memenuhi tuntutan ideal sebagai gadget hari ini. Menurutnya, ponsel baru harus punya layar yang lebih lebar, kamera berkualitas, memori yang besar, dan banyak hal lainnya.

Untuk itulah Nokia membuat model N97 yang memasukkan segala hal yang harus ada dalam ponsel modern. Seperti layar lebar touchscreen 3,5 inci dengan perbandingan 16:9, 16 juta warna dengan resolusi 640×360 piksel.

N97 dilengkapi kamera 5 megapixel Carl Zeiss, mengusung model slide dengan full QWERTY keyboard yang menjadikannya head to head dengan iPhone milik Apple, XPERIA X1 milik Sony Ericsson, BlackBerry Storm, HTC Touch Pro, dan dua Window Mobile smartphone. Semua yang ada di ponsel-ponsel cerdas di atas ada di N97.

Ihwal memori bukan masalah di N97, karena ponsel yang dipromosikan dengan nama mobile computer itu menanamkan harddisk sebesar 32GB. Jika masih kurang, ada slot memori eksternal (microSD) hingga 16GB. Menawarkan dua seri warna, putih dan hitam, N97 terlihat sangat luar biasa dengan beragam bundling fasilitas. Tak cuma itu, Nokia juga mengeluarkan Nokia Maps dan Nokia Messaging versi baru.

Nokia mengklaim, pengguna N97 akan mengalami pengalaman baru dalam bersurf di internet. Karena N97 telah meredifinisi mobile web dengan kemampuannya mendukung segala jenis layanan email. Mulai dari Yahoo Mail plus Yahoo Messenger, Windows Live Hotmail, Gmail, Google Talk, dan AOL Mail serta email dengan account khusus dari penyedia jasa layanan internet (Internet service providers atau ISP). “Satu hal yang bisa kami pastikan, Nokia yang mereka beli akan bisa mengakses apapun account email dan instant messaging yang mereka punya,” kata Tom Farrell, Direktur Software dan Services Nokia.

Selain itu, Nokia Web browser mampu mendukung layanan Flash dan Flash video. Fitur ini membuat N97 unggul atas iPhone yang menggunakan Apple’s Safari browser. Kombinasi layar sentuh dan full slide-away QWERTY keyboard (iPhone menggunakan virtual keyboard) memudahkan orang menulis email yang panjang atau kompleks.

Dengan N97 pengguna juga bisa menciptakan widget atau tombol tampilan web situs jaringan sosial seperti facebook yang mereka kehendaki di layar utama. Secara umum, N97 dibangun berdasarkan model 5800 XpressMusic smartphone yang telah diluncurkan tahun ini. Model yang dijuluki iPhone killer karena memiliki bentuk dan kemampuan yang hampir sama dengan iPhone. why

Inilah Pesaing N97

>iPhone
Produk keluaran Apple ini menjadi langkah inovasi besar dalam dunia telepon seluler. Terlepas dari segala kelemahan maupun kekurangan iPhone adalah handphone pertama dengan keseluruhan fungsi touchscreen. Sebuah terobosan teknologi yang luar biasa. Karena inilah untuk kali pertama ada ponsel yang keseluruhan fungsinya dapat dijalankan dengan sentuhan jari pada fitur-fitur menu yang disuguhkan dilayar 3,5 inci. Karenanya, tak berlebihan jika Majalah Time menobatkan iPhone sebagai Penemuan Terbaik 2007.

> Xperia X1
Windows Mobile sudah terbukti sangat powerfull tetapi memiliki sistem operasi yang kadang rapuh. Tetapi di tangan Sony Ericsson (SE) lewat Xperia X1, kekuatan windows mobile menjadi kian kokoh, sementara kekurangan yang ada diperbaiki dengan sangat bagus yang membuatnya lebih user-friendly. SE juga telah mengembangkan sebuah panel antarmuka baru untuk X1 sesuai dengan desain yang ramping, namun tetap kaya fitur yang memang sudah menjadi keharusan dari smartphone. Dengan banyak pilihan konektivitas, layar lebar beresolusi tinggi, full QWERTY keyboard, serta desain cantik dari metal menjadikan X1 menjadi gadget yang pantas bersaing dengan smartphone lainnya.

> BlackBerry Strom
Apa ini BlackBerry terbaru? Wow…yang satu ini tidak mempunyai keyboard. Ya, si beri hitam yang lazimnya memiliki QWERTY keyboard ini kali ini mengekor model iPhone yang fenomenal itu. Layar sentuh 3,2 inci yang membuat tampilan BlackBerry Strom sangat modis dan disebut sebagai iPhone killer.
Memiliki memori internal 1GB yang bisa ditambah dengan microSD 8GB memang tak akan mampu mengalahkan N97. Namun kapasitas 9GB sudah sangat besar dan membuat penggunanya bisa menyimpan data apapun. Yang pasti, BlackBerry tetap sebuah gadget berfasilitas push email paling sohor di dunia, yang membuatnya tetap menjadi favorit bagi siapa saja yang sangat tergantung dengan email.

> HTC Touch Pro
Nama yang disandingkan membuat orang bisa menebak jika smartphone ini ditujukan untuk aplikasi-aplikasi pekerjaan kantor, mulai dari email hingga memproses data. Tampilan Touch Pro juga sangat cantik karena tidak terlalu besar dengan layar sentuh 2,8 inci. Meski kecil, full QWERTY keyboard yang ada tak akan membuat orang kesulitan saat melakukan tugas penulisan yang panjang. Secara keseluruhan, HTC Touch Pro memiliki semua kemampuan yang harus ada dalam ponsel kategori smartphone. Termasuk fasilitas TV-out yang sangat membantu saat presentasi. why

Sumber: Surya, Selasa, 9 Desember 2008

Label: , , ,

Amankah BlackBerry sebagai Teman Karib


BlackBerry (BB), peranti canggih ini tengah menyita perhatian mereka yang melek teknologi. Alat komunikasi praktis yang memudahkan orang berkomunikasi. Keunggulannya yang tidak ditemukan pada telepon seluler (ponsel) atau jenis PDA lainnya adalah fasilitas berkirim email tanpa membuka situs terlebih dulu. Pertanyaannya, sejauh apa keamanan bertukar data rahasia melalui BB ini?

Sebelum tersiar kabar tentang kebijakan Dinas Rahasia Amerika Serikat (AS) untuk mengambil BB milik Barack Obama, tidak ada orang yang meragukan penggunaan BB. Semua pemakai suka karena alat ini praktis dan mudah dioperasikan. Belum lagi demam gadget yang menyerang warga dunia belakangan ini.

Semua pengguna BB biasa bertukar informasi secara cepat melalui email. Network Operations Center (NOC) BB yang berpusat di Research In Motion (RIM), Kanada dan Inggris menampung seluruh email yang masuk dari pengguna di seluruh dunia. Nah, setelah proses penyandian, email tersebut sampai ke BB pengguna yang dituju.

Selama proses ini, BB rentan diserang virus atau malware (perangkat lunak yang merusak software). Sebab, dalam sehari kedua NOC harus melayani setidaknya delapan juta pengguna BB di dunia.

NOC di Kanada menangani lalu lintas email area Barat hingga sebagian Asia. Sedangkan NOC di Inggris kebagian mengatur lalu lintas email area Eropa, Afrika dan Timur Tengah. Ketika NOC beroperasi tidak menutup kemungkinan kerusakan sistem karena jumlah email yang banyak untuk dikirim jadi tertunda.

Dan Hoffman, Chief Technology Officer (CEO) SMobile Systems, mengatakan, saat itu penyebaran virus dan malware bisa terjadi. Apalagi, tujuan penyebaran virus dan malware kini berbeda. “Dulu tindakan seperti itu dianggap permainan iseng saja, sekarang justru dibiayai,” kata Dan.

Apalagi BB tidak dilengkapi perangkat pemindai virus. Kemungkinan virus atau malware, sejenis spyware yang mampu menyadap email dan pesan keluar masuk BB tanpa halangan.

Itulah mengapa BB perlu diambil dari tangan presiden berkulit hitam pertama AS Barack Obama sebelum dilantik. Tujuannya untuk mencegah kemungkinan penyadapan hacker dan pengintai barang digital lainnya. Serta fungsi Global Positioning System (GPS) yang diaktifkan bisa menunjukkan lokasi di mana presiden berada.

Kekhawatiran juga menghinggapi pemerintah Prancis, Tionghoa, dan India menolak memakai BB karena takut rahasia negara bocor. Mengingat NOC BB berada di luar negeri mereka, Kanada dan Inggris.

Masih Aman
Ricky Antonio, pengguna dan pengamat BlackBerry, menegaskan penggunaan BB tergolong aman. “Virus sepanjang ini belum ada, sebab pengguna masih terbatas. Sama halnya dengan Apple. Berbeda dengan Microsoft yang penggunanya sudah menyebar di seluruh dunia,” terangnya, Jumat (23/1).

Selain sistem BlackBerry Internet Service (BIS) yang lebih bersifat individu, sistem BlackBerry Enterprise Server (BES) memungkinkan orang berkirim email tanpa takut bocor. Melalui BES ini BB bisa terkoneksi dengan server perusahaan langsung dan tidak bisa dibuka orang di luar kantor.

“Ada pula trusted mail yang mencantumkan tanda identitas si pengirim kepada orang yang diajak bisnis,” kata Ricky. Jadi, kalau ragu membuka email atau data bisa dilihat apakah memang data tersebut sah. Sistem ini mirip pendaftaran aplikasi sistem informasi manajemen (SIM) seperti di perbankan.

BB yang dicuri juga tidak mungkin bisa dipakai. Personal Identifier Number (PIN)
dan International Mobile Equipment Identity (IMEI) sebagai identitas pengguna pada BB yang dicuri statusnya menjadi suspend. Jadi tidak bisa dioperasikan kecuali untuk menelepon dan kirim SMS. Fungsi utama BB sebagai ajang ngobrol via email tidak berfungsi lagi.

Ricky menganjurkan supaya toko tidak mengekspos PIN dan IMEI BB yang biasanya tertera pada kemasan. Sebab, orang yang tidak bertanggujawab bisa mencuri PIN dengan memotretnya. “Mereka biasanya pengkloning PIN,” kata Ricky. Sehingga BB tidak dapat dipakai ketika dibeli. Sebab, PIN dan IMEI sudah suspend.

Pihak RIM sendiri menganjurkan agar pengguna BB hanya membuka attachments PDF dari sumber terpercaya saja. Sebab jika tidak, bisa memberi kesempatan pada orang iseng untuk menghapus memori, bahkan menembus kode masuk komputer yang memoderatori layanan BlackBerry Attachment. (

Dapatkan Kembali BB
Bingung karena kehilangan BB, ada baiknya Anda memerhatikan langkah berikut. Bila BB disediakan oleh kantor, maka segera hubungi bagian IT. Agar mereka bisa menguncinya.

Sebaliknya, bila bagian IT kantor tidak memiliki fasilitas tersebut atau BB milik Anda sendiri, mulai pertimbangkan menginstall program yang bisa langsung mengunci BB ketika hilang. Ada baiknya pula biasa membuat back up data yang disimpan di BB. (cnet/ida)

Sumber: SUrya, Sabtu, 24 Januari 2009

Label: , , ,