Nasi Goreng Jawa Pak Usman

Siapa tak kepincut lezatnya nasi goreng Jawa (NGJ) yang tersaji di depan mata. Sepiring nasi yang digoreng memakai bumbu berbahan dasar udang, dicampur dengan tauge dan sayuran lain seperti kol. Tak ketinggalan suwiran daging ayam, irisan telur rebus, acar mentimun dan cabai rawit.

Tentunya Anda ingin mencicipi masakan yang menggoda selera ini. Hanya saja, para penjual NGJ ini umumnya beredar hanya mulai senja hari hingga larut malam. Nah, bagi pecinta kuliner sejati, tentu tak masalah harus berputar-putar Kota Surabaya untuk mencari hidangan yang satu ini di malam hari.

Salah satunya warung NGJ Pak Usman di Jalan Mulyosari Surabaya, dekat pertigaan ke arah Jalan Kalisari menuju Kenjeran. “Yang khas dari nasi goreng Jawa adalah campuran taugenya. Di samping itu, biasanya bumbunya memakai bumbu jadi,” terang Bu Usman, istri si empunya pemilik warung.

Bumbu jadi yang dimaksudkan Bu Usman adalah bumbu yang sudah diolah dan tinggal dicampurkan saat menggoreng nasi. Terbuat dari bahan-bahan dasar seperti udang, bawang putih, bawang merah, kemiri, rempah-rempah, garam yang kemudian diblender menjadi satu lalu ditumis dengan menggunakan minyak. “Untuk satu hari, saya bisa menghabiskan dua kilogram udang segar untuk bahan bumbunya, 18 hingga 20 kilogram beras,” lanjut Bu Usman.

Warung yang buka setiap hari mulai pukul 17.30 WIB hingga pukul 01.00 WIB ini cukup ramai. Siap-siap saja mengantre bila datang antara pukul 19.00 hingga 22.00 WIB. Waktu pertama kali merintis usahanya di tahun 1984, Pak Usman turun tangan sendiri memasak pesanan pelanggannya. Kini ia menyerahkan sepenuhnya kepada sang istri dan putri keduanya, Sofie. Secara bergantian, mereka berdua yang memasak pesanan pelanggan.

“Maklum saja, nantinya usaha ini bakal diteruskan putri saya. Sudah lima tahun terakhir ia fokus membantu di sini,” jelas Bu Usman sembari tangannya tak berhenti bergerak menyiapkan pesanan.

Sembari meladeni Surya, dengan cekatan, Bu Usman menggoreng nasi di wajan besar di hadapannya. Tak lupa menambahkan bumbu berwarna kecokelatan dari panci besar berwarna putih. Usai dimasak, sajian nasi goreng Jawa tersebut benar-benar menggelitik indra perasa. Baunya hmm… jangan ditanya lagi.

Nasi goreng berwarna kecokelatan, bercampur mi yang dipotong pendek, tauge, dan rajangan daun kol. Di atas nasi goreng ditaburi suwiran ayam goreng, telur rebus dan bawang goreng. Atau pilih taburan babat goreng. Sepiring ditawarkan Rp 6000 - Rp 7500 sesuai jenis taburannya. Bawang goreng atau babat goreng. Selera Anda yang bakal menentukan harga seporsi NGJ Pak Usman ini. (titis jatipermata)

[keluar]

Sumber: Surya, Selasa, 6 Januari 2009

Label: , , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda