Pepes Tahu Kemangi

Bahan:
2 bh tahu putih besar
1 btr telur ayam
1 ikat daun kemangi, siangi
2 btg daun bawang iris halus
250 gr udang cincang kasar
daun pisang untuk membungkus

Haluskan:
3 siung bawang putih
6 bh bawang merah
1 cm kencur
6 bh cabai merah
½ sdt garam

Cara Membuat:
1. Haluskan tahu putih, campur dengan bumbu halus, telur, udang, daun bawang, dan daun kemangi, aduk rata.
2. Ambil selembar daun pisang, taruh 2 sendok makan adonan tahu, bungkus bentuk lontong, semat ujungnya dengan lidi.
3. Kukus hingga matang. Jika akan dihidangkan, bakar sebentar di atas bara api.

Untuk 6 Orang

PENGIRIM: SRI WARDANI SURJANTO
ALAMAT: JL. WARGA BAKTI, PURWOKERTO

Resep: Nuraini Wahyuningsih
Uji Dapur: Klub Nova
Foto: Fadoli Barbathully/ Nova
Penata Saji: T. Firta Hapsari

Sumber: Tabloid Nova, Jumat, 30 Oktober 2009

Label: , , ,

Kupat Tahu Gempol Memang Jempol



Di arena Festival Jajanan Bango 2009 Jakarta 23-24 Mei lalu, jajanan yang tak kalah bersaing di antara menu-menus istimewa nusantara lainnya adalah Kupat Tahu Gempol Yang Jempol, H. Achdan. Pada hari kedua, ditemani kawan dari harian Bisnis Jakarta yang mengajak serta keluarganya, saya mencoba keunikan rasa Kupat Tahu Gempol, Bandung.

Selama ini saya yang asli Jawa Timur, kerap mendapati makanan sejenis berupa Tahu Tek-Tek. Tapi begitu menemukan Tahu Kupat ya tak ada salahnya mencoba. Dan memang harus mencobanya untuk mengetahui kualitas rasa dan keunikannya yang disajikan dengan sepenuh hati sesuai tema gelaran Festival Jajanan Bango tahun ini.

Bila tahu tek akrab dengan sambal petisnya yang lekat, maka tahu kupat identik dengan bumbu kecapnya yang pekat di atas irisan kupat dan tahu yang ditutupi lembaran kerupuk merah. Memang sih, rasanya tidak seluruhnya kecap, tetapi bumbu kacangnya yang manis itu pasti dari kecap kedelai hitam Bango.

Kawan saya yang asli Lamongan dan terbiasa menikmati Tahu Tek, hari itu juga membuktikan sensasi rasa Tahu Kupat Gempol racikan H. Achdan. Sampai-sampai dia rela menyisihkan Rujak Cingur yang sudah ditebusnya seharga Rp. 25.000, dan mendahulukan menyantap tahu kupat yang cuma Rp. 10.000 per porsi itu.

Merasa kurang puas dengan manisnya bumbu kacang yang ditaburi pula bawang goreng di atasnya, kawan saya ini menambahkan kecap sendiri di atas permukannya. Wah-wah... pantas saja, si kecil juga turut berebut karena tertarik kecapnya.

Irisan tahunya juga juga mantap, cukup besar. Tidak setipis irisan tahu tek. Jadi, ketika menyantapnya seporsi saja kiranya cukuplah sebagai penyuplai energi berkeliling luasnya arena FJB di Plaza Selatan Gelora Bung Karno, hari itu. (arohmanmail@yahoo.com)

[keluar]

Sumber: Kabar Surabaya, Kamis, Mei 28, 2009

Label: , ,

Tahu Isi

Kena bom gara-gara makan tahu? Eits, jangan berpikir bom yang satu ini berisi mesiu ya! Bom istimewa ini bisa digigit, alias tahu berisi cabe rawit utuh. Begitu dikunyah, pedasnya langsung terasa.

CABE rawit biasanya hanya menjadi teman pendamping tahu isi. Satu gigit tahu isi disusul satu gigitan cabe rawit. Tahu isi jadi terasa pedas lezat. Nah, biar praktis dan tampil beda, Chef de Partie Party Surabaya Plaza Hotel (SPH) Totok Wahyu menambahkan cabe rawit ini langsung ke dalam tahu isi.

“Begitu digigit langsung mengagetkan, karena rasa pedasnya yang tiba-tiba,” ujar Totok sambil tertawa. Tahunya berisi udang, tepung tapioka, dan beberapa jenis bumbu yang terasa gurih. Sehingga menyuguhkan kombinasi rasa yang unik di lidah.

Bukan itu saja, tahu isi berkulit campuran tepung maizena, tepung hongkong, dan tepung tamien. Jadi lebih kriuk-kriuk kalau digigit, apalagi tepung tamien yang biasa dipakai membuat dim sum membuat kulit tahu isi lebih lembut teksturnya. Tidak mrengkel-mrengkel layaknya tahu isi yang dijual di pinggiran jalan, karena memakai tepung terigu biasa.

Menu Martabak Bombay juga memiliki cita rasa lain. Sesuai namanya, Totok menambahkan bumbu kare dan bubuk kayu manis ke dalam isi martabak. “Rasanya lebih spicy. Aroma bubuk kayu manis juga kuat terasa di setiap gigitan,” terang Totok. ida

Tahu Boom
Bahan Isi:
10 Biji tahu putih, goreng kering
200 Gr udang segar bersih, dicincang
10 Gr daun bawang, potong halus
3 Siung bawang putih, dicincang
10 Biji cabe rawit merah
15 Gr tepung tapioka
Garam, gula, penguat rasa cecukupnya
5 Ml minyak wijen
5 Ml minyak bawang

Bahan Adonan:
15 Gr tepung maizena
15 Gr tepung Hongkong
15 Gr tepung tamien
175 Ml air

Membuatnya:
1. Campur semua bahan isi, kecuali tahu, hingga rata. Secara terpisah, campur bahan adonan.
2. Belah tahu jangan sampai putus lalu masukkan isi dan satu cabe untuk satu biji tahu.
3. Celupkan tahu yang sudah diberi isian ke dalam bahan adonan. Goreng sampai matang.

Martabak Bombay

Bahan:
250 gr tepung terigu
11 butir telur itik
500 gr daging sapi cincang
150 gr bawang Bombay
100 gr bawang prei
10 gr bubuk kayu manis
50 gr bumbu kare
Garam, margarin, air secukupnya

Membuatnya:
1. Campur tepung terigu dengan satu butir telur itik, satu gram garam, margarin, dan air. Aduk rata hingga kalis. Bebntuk adonan menjadi bulat, berat masing-masing sekitar 30 gram. Lalu rendam dalam minyak goreng selama tiga jam. Angkat dan pipihkan adonan hingga tipis.

2. Untuk bahan isi: campur daging cincang, 10 telur itik, bawang Bombay, bawang prei, bumbu kare, dan bubuk kayu manis.

3. Panaskan penggorengan dengan sedikit minyak lalu masukkan kulit martabak. Tambah isi di atas kulit martabak, lipat hingga berbentuk kotak atau segitiga. Lalu goreng sampai matang.

Sumber: Surya, 10/05/2009

Label: , ,

Tahu Tek Tek!



Bukan hanya pusat jajanan di plasa atau mal, resto, hotel berbintang dan angkringan pinggir jalan menyediakan kudapan berbahan dasar tahu ini. Waktunya, bahkan tidak mengenal waktu. Maksudnya, dari pagi hingga menjelang pergantian waktu bergulir kembali ke dini hari, tahu tek ini bisa didapatkan.

Ada yang menyebutnya tahu gunting, karena yang digoreng lalu digunting untuk membaginya menjadi beberapa potongan kecil. Ada juga yang menyebutnya tahu telor, karena guntingan kecil tahu diaduk dengan sebutir telur lalu didadar setengah kering, baru kemudian digunting menjadi beberapa potongan kecil.

Namun sebagian warga kota yang lain menyebutnya sebagai tahu tek! Ah untuk gampangnya karena si abang penjualnya memukulkan kentongan mungil di sudut angkringan dorongnya dan mengeluarkan bunyian tek tek!

Apapun sebutannya, apakah tahu gunting, tahu telor, atau tahu tek, tahu ini diadu dengan irisan lontong, kentang rebus, ditaburi taoge pendek lalu disiram dengan saus kacang dengan sentuhan petis udang. Sesendok acar mentah, taburan kerupuk udang, bawang goreng, irisan daun seledri melengkapi citarasa tahu tek yang sempurna saat berebut perhatian di lidah Anda. Hmm…. Sebelum air liur mengucur, yuk membuatnya sendiri di rumah. Mudah kok! (tri)

Bahan:
2 Potong tahu ukuran sedang, potong dadu
2 Butir telur, kocok lepas
1 Cangkir tauge pendek, bersihkan
1 Buah kentang rebus, potong-potong
1 Buah lontong, potong-potong
Kerupuk udang, bawang goreng, irisan daun seledri secukupnya
Acar mentimun secukupnya

Bumbu kacang:
100 g kacang goreng
1 siung bawang putih
4 Biji cabai rawit
1 Sendok makan (sdm) petis udang
2 Sdm kecap manis

Garam, seledri cincang dan air secukupnya

Membuatnya:
  1. Campur irisan tahu ke dalam kocokan telur, lalu dadar dengan sedikit minyak, bolak-balik sampai matang sempurna. Angkat, tiriskan dan potong-potong dalam ukuran sedang.
  2. Haluskan kacang goreng, bawang putih, petis udang, dan cabai rawit hingga tercampur rata. Kentalkan campuran bumbu ini dengan tambahan air matang dan kecap asin.
  3. Siapkan piring saji, atur potongan lontong, potongan kentang rebus, potongan tahu telur, siram dengan bumbu kacang di atasnya. Taburi dengan taoge pendek, bawang goreng, irisan daun seledri dan kerupuk udang. Imbuhkan di sisi piring acar mentimun mentah, dan sajikan segera.


TIPS
Jika Anda kurang menyukai taoge pendek, bisa diganti dengan taoge panjang dan seduh sebentar dengan air panas sebelum menaburkannya di atas tumpukan lontong, kentang dan tahu, baru guyur dengan bumbu kacang.

[keluar]

Sumber: Surya, Minggu, 11 Januari 2009

Label: , ,