Hati-Hati, Lansia Jangan Banyak Minum Air
Minum air putih malah bisa memicu penyakit bila berlebihan terutama bagi mereka yang telah memasuki usia senja.
MINUM air putih tampaknya adalah aktivitas yang biasa dan menyehatkan. Sedari kecil, guru dan orang tua selalu mengajarkan untuk banyak minum air putih demi kesehatan tubuh. Tapi konsumsi air putih, ternyata bisa membahayakan, khususnya bagi orang tua. "Kalau sehari minum 2-3 liter, bisa jatuh hingga patah kaki," ujar dokter spesialis ginjal dan hipertensi Parlindungan Siregar.
Patah kaki mungkin tak apa-apa bagi anak muda, tapi untuk para lanjut usia (lansia), patah tulang artinya akan cacat di sisa hidupnya. Sebab metabolisme dan pemulihan sakit pada manula terjadi sangat lambat. Parlindungan menjelaskan bahwa, minum air putih yang tampaknya sederhana, bisa juga menjadi penyebab hilangnya kesadaran yang berujung jatuh tiba-tiba ini.
Prosesnya adalah penurunan kadar natrium. Pada orang yang berusia di atas 50-60 tahun biasanya mereka memiliki kadar natrium yang rendah dalam darah atau dikenal hiponatremia. Selain itu fungsi ginjal mereka pun sudah turun. Akibatnya air putih yang masuk ke tubuh semakin menurunkan kadar natrium dalam darah. Secara perlahan, turunnya kadar natrium ini menyebabkan kantuk sehingga manula bisa tiba-tiba terjatuh.
Parlindungan memiliki seorang pasien manula yang selalu diantarkan keluarga karena acap jatuh. Ketika ditelusuri, ternyata sang nenek memiliki penyakit ginjal dan sering diminta untuk minum air putih oleh keluarganya. "Saya minta untuk dikurangi, keluarganya protes, tapi setelah dijelaskan, mereka pun menjalankan perintah," ujar Parlindungan. Tak lama, Ia pun jarang melihat perempuan 70 tahun tersebut di bawa ke rumah sakit karena terjatuh.
Menurut Parlindungan, untuk usia lanjut di atas 50 tahun, konsumsi air putih maksimal hanya 1,5 liter. Angka tersebut diperoleh dari hasil penelitiannya sendiri sekitar 4 tahun silam terhadap para penghuni panti Wredha di Jakarta. Cek info kesehatan lainnya di sini.
Picu Hiponatraemia
Selain hal di atas, minum air putih berlebihan dapat menyebabkan munculnya keadaan fatal yang disebut hiponatraemia. Hiponatraemia adalah suatu keadaan dimana kadar garam di dalam darah (dalam hal ini Natrium) lebih rendah daripada yang seharusnya. Secara normal konsentrasi natrium di dalam darah berkisar antara 135 sampai dengan 145 milimol per liter, namun pada keadaan hiponatraemia konsentrasi garam kurang dari 135 milimol per liter. Keadaan yang parah dari kondisi hiponatraemia dapat menyebabkan intoksikasi air yang memiliki gejala antara lain sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sering urinasi (buang air kecil) serta disorientasi mental.
Keadaan hiponatraemia yang disebabkan oleh jumlah air yang meningkat di dalam pembuluh darah membuat ginjal tak mampu mengeluarkan kelebihan air tersebut secara cepat. Akibatnya, air yang berlebih itu akan masuk ke dalam sel-sel tubuh. Sel-sel tubuh yang menerima kelebihan air akan mengalami pembengkakan. Sel-sel tubuh yang membengkak tersebut tidak akan mengalami kesulitan untuk mengembang akibat air yang diterimanya, karena masih memiliki ruang di sekitar sel-sel tersebut. Namun, hal tersebut berbeda dengan sel otak. Sel-sel otak terkurung dalam tulang tengkorak yang keras dan tidak memiliki ruang yang cukup untuk mengembang ketika menerima kelebihan air. Jika kelebihan air tersebut sampai memasuki sel-sel otak dan sel otak mengalami pembengkakan, seperti sel-sel tubuh lainnya, maka yang terjadi selanjutnya dapat dipastikan adalah bencana. Tubuh akan mengalami kejang, koma, sistem pernapasan terhenti, batang otak mengalami herniasi dan akhirnya berujung pada kematian.ins
Sumber: Surabaya Post, Senin, 11/03/2013
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda