Bermeditasi Meningkatkan Kualitas Hidup

From Kabhar Madhura


Resep sehat ala Prof. Dr. Moh. Yogiantoro, SpPD-KGH (71) ini cukup jarang dilakukan sebagian orang. Kebiasaan orang menjaga kesehatan di usia senja yakni menjaga pola makan sekaligus rutin berolahraga. Bagi pria tiga orang anak cara unik agar tubuhnya sehat yakni dengan cara meditasi.

Meditasi seperti apa yang dijalankan suami dari Prof. Dr. Diany Yogiantoro SpM yakni dengan meditasi dzikrullah. Meditasi selain bermanfaat bagi tubuh, meditasi ini akan lebih meningkatkan performa organ-organ di dalam tubuh manusia. Dengan cara seperti ini bisa meningkatkan dan memaksimalkan setiap organ yang ada di tubuh kita.

“Meditasi dzikrullah menggunakan cara murah tetapi butuh ketelatenan untuk melatihnya. Yang perlu diperhatikan yakni perlu adanya guru pendamping untuk melatih meditasi ini. Dengan buku saja tidak bisa kita melatih meditasi, karena buku tidak bisa menegur kita saat posisi tubuh salah. Kalau guru kan dapat mengajari dan membimbing kita sampai benar,” jelas pria yang rutin melakukan meditasi setiap hari.

Meditasi dzikrullah dilakukan pria asli Tulungagung ini setiap selesai melakukan sholat lima waktu. Dan sangat baik dilakukan saat sholat malam ataupun sholat tahajud. Kenapa sholat malam sangat bagus melakukan meditasi ini, karena saat malam saraf parasimpatis yang cara kerjanya menghambat kerja organ, kita aktifkan sesuai aktivitas saat malam hari. Sehingga organ-organ tubuh kita yang biasanya saat tidur kerjanya cukup ringan, dibuat bekerja meski dengan intensitas yang tidak terlalu berat saat sholat malam.

“Biasanya di siang hari kita menggunakan saraf simpatis untuk merangsang kerja setiap organ. Sehingga setiap tubuh melakukan aktivitas mulai bekerja, bersekolah, maupun beraktivitas lainnya, kita lebih menggunakan saraf simpatis. Sedangkan saraf parasimpatis cenderung tidak bekerja. Memaksimalkan keduanya saat pagi untuk simpatis dan malamnya untuk mengaktifkan saraf parasimpatis, akan cenderung membuat tubuh menjadi lebih sehat,” jelas pria berkacamata ini.

Cara meditasi yang dilakukan pria penggemar sayuran ini, melatihnya dengan duduk posisi bersila. Posisinya seperti body satwa tentunya, kemudian olah meditasi dilakukan dengan menarik nafas, tekan nafas dan tahan diperut dan lepaskan. Semua udara dihirup lewat hidung dan dikeluarkan lewat hidung. Ambil tekan keluarkan sambil mengucap ‘Allah’ saat menghirup nafas, tekan sejenak dan keluarkan dengan mengucap 'Hu'.

Saat melakukan meditasi ini, setiap doa dibaca sambil tahan nafas akan memberikan manfaat sangat besar bagi tubuh kita. Karena syaraf kita yang berdoa bukan hanya lidahnya saja, itulah sebabnya memaksimalkan saraf simpatis dan parasimpatis kita, akan meningkatkan kerja organ, sekaligus membuat tubuh kita jauh lebih baik. Selain itu meditasi ini bisa membuat tubuh seseorang memiliki energi positif yang bisa ditransfer kepada orang lain.

Pria yang bisa memanfaatkan bio elektrik dalam tubuhnya ini mengakui, dengan meditasi bisa membantu tubuhnya jauh lebih berkualitas. Meski usianya lanjut tidak membuat aktivitasnya berkurang. Profesor yang masih bekerja di Siloam Hospitals Surabaya ini juga masih membuka praktek setiap Senin sampai Jumat di Jl. Raya Gubeng 70 Surabaya.

Alumni SMA Negeri 1 Kediri ini, selain menggunakan cara meditasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan tubuhnya, sebagai seorang dokter, tentu Prof. Yogi juga selalu memperhatikan pola makan sebagai cara wajib apalagi bagi orang-orang yang sudah berusia lanjut. Menurut -pria yang masuk Fakultas Kedokteran Unair pada tahun 1967 ini, makanan bisa menjadikan racun di dalam tubuh. Apalagi perut merupakan sumber penyakit dari dalam tubuh manusia.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam ini, setiap orang harus memperhatikan dan mempertahankan organ tubuh dan pembuluh darahnya dengan baik. Setiap harinya sel-sel akan mengalami proses Apoptosis (mati dan rusak akibat kadaluarsa). Sebetulnya tubuh siap mengganti kerusakan setiap sel dengan sel muda yang baru, yang dibuat oleh sumsum tulang belakang disebut progenitor cell. Akan tetapi sumsum tulang belakang juga bisa rusak sehingga sel progenitor tersebut tidak diproduksi lagi.

“Bagaimana cara kita mempertahankan sel-sel kita agar jauh lebih baik dalam setiap kerjaanya, yakni dengan cara mempertahankan tekanan darah pada kisaran 120/80 mmHg, Gula AIC pada kisaran 6,5-70%, LDC cholesterol ≤ 70-100 mg%, Asam Urat ≤ 7,0 mg%, lingkar perut wanita ≤ 80 cm, laki-laki 90 cm (obat Metformin).” Jelasnya.

Bagaimana seseorang bisa menjaga tensi darahnya, kolestrol, dan asam urat dalam keadaan selalu normal? Dengan berolahraga teratur 5 kali dalam setiap minggu atau minimal melakukannya 30 menit. Selain itu juga harus menjaga rendah garam 2-6 gram per harinya. Jika semua itu mampu dilakukan, akan meningkatkan kualitas kesehatan tubuh kita. Terpenting yakni memperbaiki gaya hidup dan mengendalikan faktor resiko antara lain berhenti merokok.

Sebagai seorang dokter yang tahu betul akan pentingnya menjaga kesehatan, tak heran jika di usianya saat ini, kondisi tubuhnya masih sangat baik. Pria yang selalu meluangkan waktu liburnya untuk mengikuti acara car freeday ini juga menambah asupan gizinya dengan meminum vitamin.

Menyanyi dan Membaca Buku
Ketika ditanya soal hobi yang digemarinya, pria 6 cucu ini langsung menyebut menyanyi dan membaca buku. Hobinya ini dimulai sejak masih duduk di bangku sekolah dasar sampai menjadi sekarang. Bahkan untuk menyalurkan hobi menyanyinya ini, Prof. Yogi bahkan memberanikan diri membuat album lagu-lagu old disc yang berisi 12 lagu.

Kumpulan lagu-lagu old disc dinyanyikan Prof Iogi sebagai bentuk apresiasinya pada lagu-lagu klasik, juga sebagai kenang-kenangan untuk keluarga maupun bisa dinikmati oleh lerabat dan teman-temannya. Album yang dikeluarkannya pada dua tahun silam itu memang untuk mengenang masa-masa SMP-nya, seperti lagu Diana, The Big Quench, dan lagu-lagu milik Everly Brothers.

Selain menyanyi sebagai kegemarannya, ia juga gemar membaca buku. Sejak SD paling suka membaca buku terbitan Balai Pustaka. Saat masih di Kediri semua buku di perpustakakan Kediri dibacanya, mulau sastra sampai buku-buku pengetahuan dan sejarah.

“Kegemaran membaca sangat bermanfaat bagi saya, selain menambah pengetahuan sekaligus mencegah kepikunan di usia ini. Saya masih ingat cerita-cerita dari setiap buku yang saya baca dulu, meski sudah lama tetapi masih teringat bagaimana kisah-kisah dari novel Balai Pustaka yang sampai saat ini pun masih banyak dibaca orang,” ujarnya.

Kalau sekarang lebih cenderung membaca buku-buku kedokteran dan memperdalam setiap ilmu kedokteran. Di usia lanjutpun, katanya, kita harus terus belajar, karena ilmu tak akan ada habisnya seperti air di lautan. Selagi kita masih sehat lebih baik kita menfaatkan dengan baik.

Kegiatan yang paling disukainya yakni bersosialisasi melihat aktivitas human interest. “Suka melihat aktivitas orang, baik di keramaian dengan cara mengobrol maupun duduk santai di sebuat taman. Kegiatan yang hampir rutin dilakukannya yakni setiap hari Rabu dan Jumat mendengarkan lagu-lagu country dan klasik di hotel Elmi.

Meski demikian, selain kesibukan tugasnya sebagai dokter, tak membuatnya berhenti berkarya. Banyak tulisan maupun artikelnya dimuat di berbagai media cetak maupun online.. m11

Biodata
Nama : Prof. Dr. Moh. Yogiantoro, SpPD-KGH
TTL : Tulungagung, 21 Maret 1942
Nama isteri : Prof. Dr. Diany Yogiantoro SpM
TTL : Tabanan, Bali 16 Mei 1945
Menikah : Surabaya, 19 Juli 1979
Anak : Dra. Ardiany Amelia Dra. Yasmina Rahmawaty Dr. Aditya Rahmat Ardhany
Cucu : 6 anak

kembali ke atas

[keluar]



Sumber: Surabaya Post, Minggu, 27/01/2013

Label: , , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda