Duet Roti Maryam dan Gulai Kacang Hijau

Roti Maryam dan Gulai Kacang Hijau. Foto: Surya/Ahmad Zaimul Haq

Orang datang dan pergi membeli makanan dari warung PKL atau depot makan yang bertebaran di sepanjang jalan kawasan religi Sunan Ampel Surabaya. Selain makanan, kehidupan masyarakat dan budaya di kawasan ini sendiri sangat menarik. Suku boleh berbeda tetapi selera tetap sama.

Contohnya roti maryam yang pas disantap dengan gulai kacang hijau. Jika ditilik asalnya, roti maryam ini merupakan khas makanan Timur Tengah. Sedang gulai kacang hijau adalah masakan Jawa. Dua budaya yang menyatu dalam rasa.

Roti maryam sebenarnya sejenis dengan roti konde, cane, atau roti pratha. Berbahan tepung terigu, telur, mentega, garam, minyak samin, dan air secukupnya. Teksturnya berlapis tipis karena mengandung mentega. Roti ini lebih nikmat disantap selagi hangat agar lemaknya tak terasa. Biasanya, roti maryam dimakan dengan gulai kacang hijau. Tempat paling asyik di Jl KH Mas Mansyur ada di pojok gang yang bersebelahan dengan Hotel Kemajuan.

Warung Bu Lung, 70, yang menjual roti maryam bertolak belakang tempatnya dengan gerobak penjual gulai kacang hijau milik Pak Salim. Kedua tempat itu sudah berada di sana sejak 30 tahun lalu. “Saya meneruskan usaha anak saya, Rohimah, yang menikah dengan orang Arab,” ucap Bu Lung yang berdarah Madura ini. Resep roti diperoleh dari saudara menantunya itu yang bekerja di Timur Tengah. Sekarang, Bu Lung yang menjalankan usaha bersama Jamilah, cucunya, dan Syamsiah, sepupunya. Pada hari-hari biasa Bu Lung memerlukan tepung terigu sampai 10 kilogram. Saat hari libur naik, bisa mencapai 20 kilogram tepung per hari.

Jika puasa, warung buka pukul 16.00 WIB-23.30 WIB. Namun hari-hari biasa, warung buka pukul 05.00 WIB-23.00 WIB. Rata-rata pembeli sudah langganan. Seperti Salim, warga Kapas Madya, yang hampir setiap hari membeli roti maryam Bu Lung.

“Kalau puasa kadang-kadang saja beli, sebab istri memasak di rumah dan dia tidak suka roti maryam,” ucap Salim yang suka roti ini karena kenyal dan gurih. Apalagi dengan colekan kuah gulai kacang hijau.

Foto: Surya/Ahmad Zaimul Haq Ulekan Kacang Hijau


Gulai kacang hijau disajikan dengan irisan lontong. Roti maryam hanya sebagai pendamping saja untuk dicolekkan pada kuah gulai. Salim, 55, penjual gulai kacang hijau meneruskan usahanya dari orangtua.

Gulai ini berbahan daging sapi. Umumnya, gulai kacang hijau memakai bumbu rempah seperti kapulaga, jahe, pala, kunyit, kayu manis, lengkuas, dan merica. Selain juga bawang merah, bawang putih, ketumbar, jinten, kemiri, cabai merah dan cabai rawit.

Kacang hijaunya direbus lalu dihaluskan. Meski kulitnya masih tampak kasar, justru membuatnya lebih lezat disantap. Saat puasa, gerobak gulai kacang hijau buka pukul 16.30 WIB-24.00 WIB. Pada hari biasa pukul 05.00WIB-24.00 WIB. Satu porsi gulai harganya Rp 4.000.

Sumber: Surya, Minggu, 15 Agustus 2010

Label: , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda