Kenali Gangguan Memori pada Lansia

Banyak jenis gangguan memori yang menyerang para lansia. Ada yang bisa dicegah, ada pula yang bisa dihambat.

Belum lama ini, istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun, Nunun Nurbaeti yang diduga terlibat suap pada kasus cek suap Miranda Goeltom ditangkap di Thailand. Setelah dibawa ke Indonesia, Nunun mengalami sejumlah pemeriksaan kesehatan.

Sebelumnya, Nunun sebenarnya sudah pernah menjalani pemeriksaan medis. Hasilnya? Berdasar hasil pemeriksaan tertanggal 2 Maret 2010 dan 15 Maret 2010 di Mt Elisabeth Hospital, diketahui Nunun menderita hilangnya ingatan yang dasyat. Selain itu, kesimpulan Dr Nei I Ping di Mt Elisabeth Hospital Singapura tertanggal 1 April 2010, Nunun dinyatakan menderita alzheimer ringan menjurus dementia.

Lepas dari diagnosa dokter terbukti atau tidak, kaum lansia memang rentan mengalami gangguan memori seiring dengan terjadinya penurunan fungsi organ-organ tubuh akibat proses alam yakni penuaan.

Sebagian besar orang lanjut usia atau lansia mengalami penyakit saraf otak yang bisa meningkatkan risiko dimensia (kepikunan). Untuk itu, gangguan saraf otak harus dicegah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, pola hidup yang seimbang, dan menerapkan gaya hidup sehat.

Menurut dr Julie A Schneider dari Pusat Kedokteran Universitas Rush, Chicago, beserta timnya, sebagaimana dikutip Reuters Health, di New York, Amerika Serikat, mayoritas lansia dengan dimensia, yang ditandai dengan gangguan memori dan kemampuan kognitif lain, memiliki lebih dari satu tipe patologi pada otak yang mengalami perburukan.

"Gangguan saraf otak ini umumnya berupa gejala penyakit alzheimer dan stroke, diikuti penyakit terkait parkinson," ujar Schneider.

Para lansia tanpa dimensia bukan berarti bisa bernafas lega. Karena ada ancaman lain yang menunggu, seperti alzheimer dan gangguan saraf lain. Lansia dengan lebih dari satu gangguan saraf otak secara signifikan meningkatkan gejala dimensia.

"Para lansia sering kali dapat mengatasi satu patologi pada otak mereka, tetapi beban lebih dari satu patologi bisa menyebabkan mereka menderita dimensia," kata Schneider.

Untuk mengurangi risiko dimensia, perlu upaya pencegahan alzheimer dan penyakit saraf otak lain seperti stroke dan faktor risiko stroke, misalnya tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, dan obesitas.

Macam Gangguan:

Penurunan fungsi otak dan juga memori ini biasanya terjadi pada orang-orang lanjut usia, utamanya di atas usia 65 tahun. Kenali type-typenya.

Agnosia

Tidak bisa mengenali objek, suara, atau orang tertentu. Dikarenakan kerusakan pada otak, atau kerusakan pada syaraf.

Cedera Otak

Cedera otak bisa menibulkan amnesia. Cedera juga bisa menyebabkan trauma

Amnesia

Hilangnya sebuah memori . Amnesia bisa disebabkan oleh:

• Kerusakan di daerah temporal: hippocampus, dentate gyrus, subiculum, amygdala, the parahippocampal, entorhinal, and perirhinal cortices

• Kerusakan di daerah disencephalon: dorsomedial nucleus dari thalamus dan mammillary bodies dari hypothalamus

Banyak jenis dari amnesia, dengan mempelajari bentuknya yang berbeda, kita bisa melihat kerusakan yang nyata dari setiap bagian otak, dan mengetahui bagaimana otak normal bekerja.

Dementia

Mengacu pada gangguan besar yang ditandai dengan penurunan yang progresif kemampuan otak dan membuat memori otak menjadi rusak.

Alzheimer

Penyakit otak yang progresif, degeneratif dan fatal. Koneksi antar sell otak hilang. Akibatnya matinya sel otak bisa terjadi.

Parkinson

Penyakit yang termasuk dalam penyakit neurodegeneratif. Dalam melakukan gerakan biasanya dikendalikan oleh dopamin, sebuah bahan kimia yang membawa sinyal antara saraf-saraf di otak. Ketika sel-sel yang biasanya memproduksi dopamin mati gejala Parkinson muncul. Gejala yang paling umum termasuk: tremor, kelambanan, kekakuan, gangguan keseimbangan, kekakuan otot, dan kelelahan. Selama penyakit berlangsung, gejala non-motorik juga dapat muncul, seperti depresi, kesulitan menelan, masalah seksual atau perubahan kognitif.

Sindrom Hiperthimesik

Penderita memiliki memori autobiografi yang sangat rinci. Pasien dengan gangguan ini mampu mengingat peristiwa-peristiwa dari setiap hari dalam hidup mereka.

Huntingnton

Penyakit yang diwariskan yang membuat penderitanya melakukan gerakan yang tidak terkendali, emosi menjadi tidak stabil, dan hilangnya kemampuan intelektual.

Wernicke-Korsakoff’s Syndrome

Sindrom Wernicke-Korsakoff adalah gangguan neurologis yang parah yang disebabkan oleh tiamin kekurangan (vitamin B1), dan biasanya dikaitkan dengan konsumsi alkohol yang berlebihan. Hal ini ditandai oleh kelainan oculomotor, disfungsi sebelum dan kondisi mental yang berubah. (ins-berbagai sumber)

[keluar]

Sumber: Surabaya Post, Minggu, 18/12/2011

Label: , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda