Crop Circle Sleman:
Rekayasa Pola Geometris di Lahan Pertanian
Crop Circle Sleman, dari internet |
UFO sendiri secara ilmiah dianggap tidak ada. Penjelasan kesaksiannya cenderung bersifat hoax (kabar bohong), rekayasa, atau tergolong pseudosains (sains semu). Tidak ada penjelasan ilmiahnya. Walau astronom menyakini adanya kehidupan di luar bumi, tetapi sampai saat ini belum terbukti ada bukti fisik makhluknya, apa lagi yang berkunjung ke bumi dengan pesawat antariksa mereka. Masyarakat kadang terbawa informasi yang bersumber dari cerita-cerita fiksi ilmiah, termasuk dari film-film yang sebenarnya hanya khayalan. Kalau UFO tidak ada, maka pola geometris crop circle dipastikan bukan disebabkan oleh manuver pesawat antariksa atau UFO.
Pola geometris di Sleman bukan juga disebabkan oleh puting beliung atau pengaruh elektromagnetik dari SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi milik PLN). Puting beliung tidak akan menghasilkan pola yang rapih. SUTET pun tidak akan memberi dampak pola geometris, karena tanaman padi tidak terpengaruh oleh medan listrik atau medan magnet dari jaringan listrik itu.
Kalau begitu apa sebabnya? Saya menduga itu hasil rekayasa tangan-tangan kreatif. Di banyak negara terbukti crop circle adalah hasil rekayasa kreatif manusia. Tahun 1990-an dua orang Inggris buka rahasia, bahwa sekian banyak crop circle di Inggris adalah hasil karya mereka. Mereka pun mempraktekkannya dengan menggunakan tali dan papan.
Tancapkan satu tonggak sebagai pusat lingkaran |
Tancapkan satu tonggak sebagai pusat lingkaran. Lalu tali digunakan untuk membuat pola lingkaran, sementara papan yang digantung pada tali diputar sambil diinjak mengelilingi tonggak tersebut. Injakan membuat batang padi tumbang. Radius lingkaran tergantung pengaturan letak papan yang diinjak-injakkan. Pola garis lurus dan segitigajuga bisa dibuat dengan cara-cara yang kreatif. Jangan takut jejak kaki terlihat, karena kaki menginjak batang-batang tanaman yang rebah. Mau coba?
Penulis T. Djamaluddin, Profesor Riset Astronomi Astrofisika, LAPAN
Sumber: Dokumentasi T. Djamluddin, 24 Januari 2011
Label: artikel, crop circle
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda