Nasi Goreng Bakar

Hobi makan nasi goreng (nasgor) tapi takut terserang kolesterol? Tak perlu khawatir. Sekarang ada nasgor (yang dijamin) non kolesterol. Bahan yang digunakan untuk membuat nasgor ini nyaris tak ada perbedaan dengan nasgor biasa. Ada nasi putih, kecap manis, kecap asin, penyedap secukupnya. Hanya…

Seperti membuat nasgor biasanya, bahan-bahan ini lalu diaduk dalam wajan yang sebelumnya juga sudah dituangi minyak goreng. Hanya, disarankan agar penggunaan minyak goreng tidak terlalu banyak sehingga membuat nasi jadi lembek.

Setelah seluruh proses pembuatan nasgor itu tuntas, masih ada ‘proses’ yang harus dilakukan sehingga kadar kolesterol dalam nasgor itu bisa ditekan ke titik rendah atau bahkan hilang sama sekali. Caranya, dengan ‘membakar’ nasgor tersebut.

Teknik pembakaran yang dilakukan mungkin agak tak lazim, yaitu dengan menggunakan api dari gas oksigen seperti dalam proses pengelasan. Proses pembakaran dengan gas bertekanan ini hanya sekitar 10 hingga15 detik saja. “Tapi dijamin kadar kolesterolnya sudah hilang terbakar api dari gas bertekanan itu,” jamin Hendri El Rasyid dari Nasi Goreng Bakar Mr Puencheng.

Nama ini adalah merek dagang baru di bidang makanan tradisional yang waralabanya berasal dari Semarang. Di Surabaya, makanan unik ini bisa ditemukan di kawasan Jl Ngagel, Jl Menganti, dan Jl Dungus. Sedang di Sidoarjo ada di Jl Bebekan 10, Taman, Sepanjang.

Diakui, memang ada sedikit aroma sangit akibat semburan api. Tapi, justru di situlah kekhasan Nasi Goreng Bakar Mr Puencheng. Yang tak kalah menarik, menu pendamping nasgor bakar ini adalah jus poligami. Hah?!

Bahan dari minuman dingin ini adalah buah sirsat, apokat, jambu biji merah, dan es batu. Semua bahan itu disatukan dan diblender. Bila ingin menambah rasa manis dan gurih, bisa ditambah gula dan susu.

Soal harga untuk nasgor bakar ayam dipatok harga Rp 6.000 per porsi, nasgor bakar spesial Rp 8.000 per porsi, nasgor bakar seafood, Rp 7.000 per porsi, nasgor bakar sapi Rp 7.000 per porsi, dan nasgor bakar kambing Rp 7.000 per porsi. Sedang jus poligami harganya Rp 4.000. (achmad pramudito)

Sumber: Surya, Sabtu, 27 Desember 2008

Label: , ,

Nikmatnya Jajan Nasi Jajan Madura

Nasi Jajhan termasuk salah satu hidangan khas Madura yang berasal dari Pamekasan. Menu satu ini banyak dicari orang. Yang sudah biasa mencicipinya pasti ketagihan, yang belum pasti penasaran.

Dari segi penyajiannya, Nasi Jajan hampir serupa dengan nasi campur Jawa. Di masakan ini kita bisa menjumpai srundeng (parutan kelapa berbumbu), opor telur, dendeng ragi yang dibuat menarik dengan tekstur krispinya, daging osik-osik (daging yang dibumbu rendang) berwarna kuning keemasan, dan taburan bawang merah goreng.

Alasnya yang sejak dulu hingga sekarang berasal dari daun pisang memang terasa tradisional. Namun yang membuat menu ini patut dicoba adalah sambal khas berbahan petis asin yang selalu menemani. Telur di Nasi Jajhan berbumbu coklat karena petis dari Madura adalah petis coklat, bukan hitam seperti petis-petis biasanya.

Petis asin yang diracik dengan bumbu dapur lainnya ini memang menjadi kekhasan kuliner di Pamekasan. Mengingat di kabupaten ini juga terdapat sentra penghasil petis, rasanya pun begitu kental aroma ikan laut. Sementara itu, Anda juga akan “terserang” kepedasan khas Madura.

Mengapa disebut Nasi Jajhan? Nama ini muncul karena “jajhan” berasal dari bahasa Madura yang berarti jajan. Keterkaitannya, menu ini adalah menu yang diperuntukkan untuk orang yang suka jajan. Dalam perkembangannya, menu makanan ini kerap kali dibuat untuk acara-acara hajatan, sepeti perkawinan atau khitanan.

Sumber: rengoneng.com/

Label: , , ,

Jawara Madura

Two more choices for Berry lovers


Zatni Arbi

Last year, smartphones aficionados would talk mostly about the iPhone, the BlackBerry Storm, the award-winning Nokia E71 and the new platform for mobile devices called Android.

The touchscreen-operated BlackBerry Storm has not arrived here yet, perhaps because Research in Motion — the Canadian company responsible for bringing us the life-changing BlackBerrys — wants to make sure it will be smooth sailing when it is launched.

Last month, it brought two new models called the BlackBerry Curve 8900 — nicknamed Javelin — and the Pearl Flip 8220 for those who insist on being seen holding the latest BlackBerry products.

Yes, although the BlackBerry was born as a business tool, here in Indonesia they have become a status symbol thanks to their premium prices. People here just buy them, brand new or otherwise, just to keep up with the “Aguses” or the “Bambangs”.

Compared with the standard-setting BlackBerry Bold, which we looked at in this column last year, the two new models are more affordable.

Here, like in most countries in the world, RIM does not sell its products directly to the end users, but through operators and distributors – who then determine the actual prices, and may offer plans that bundle it with their services.

At the launch, Adele Beachley, RIM’s Regional Director for Asia Pacific, did not reveal to the media the number of BlackBerry units sold in Indonesia last year, but she said it was quite substantial. It is not difficult for us to see that she was not exaggerating.

In case you have not noticed, more and more of your colleagues, friends and relatives are now replying to your emails from their BlackBerrys.

All the three major Indonesian operators — Telkomsel, Indosat and XL — have been offering the BlackBerry email services for some time. Now, let us look at the two new models.

The Curve 8900 is more than just a refresh of the existing Curve series. It takes after a lot of the Bold’s sleek design including the black facade, but it retains the Curve keypad design.

Its screen is a tad smaller than the Bold’s, but the screen resolution and quality are the same. One of the few things it does not have is support for 3G.

The rest is the same — GSM, GPRS, EDGE, Wi-Fi, Bluetooth, GPS, a 3.2 megapixel camera, a browser and, of course, wireless email, SMS and MMS.

BlackBerry Pearl Flip 8220 www.rim.com

The Pearl Flip 8220 was born out of RIM’s observation that, in the United States, fold cellphones have been tremendously popular. In its effort to capture the interest of those who prefer the clamshell model, RIM designed it to be the first flip BlackBerry product. It is narrower than the Curve, and has a front screen that will inform you of unread messages. Its QWERTY keypad looks somewhat like Sony Ericsson’s two-character-on-each-button design, and it may require some getting used to – a necessary compromise as the keypad is narrower than on the full-size models.


In Indonesia, only Indosat offers the Pearl Flip 8220. Both the Curve 8900 and Pearl Flip 8220 have the same user interface as the Bold. Personally, I prefer the Curve 8900 because of its wider screen, more usable keypad, camera with a higher resolution and a more powerful processor.

Perhaps one of the reasons BlackBerry has gained such popularity in Indonesia is the explosion of the social networking services on the Internet.

RIM has taken advantage of this growth by developing specific applications for the products. Adele told me during our one-on-one interview just before the launch event that by November last year there had been around five million unique downloads of Facebook applications for BlackBerry.

RIM has been around for 25 years, but the BlackBerry brand is just celebrating its tenth anniversary this year.

Although the company has shipped around 50 million smartphones, it knows that it cannot compete in hardware alone, and therefore it continues to develop and introduce applications for BlackBerry that go beyond just push email.

At the Mobile World Congress in Barcelona last month, RIM received a prestigious award from GSM Association for its pioneering role in wireless data industry.

Its Surepress screen, found in Storm, also received an award as a technology breakthrough.

Very recently, it has signed an agreement with Lenovo to develop Constant Connect card.

With this card inserted into a late model ThinkPad notebook as well as future models, we will be able to receive email even when the notebook is turned off or is put in the Standby mode. We can also send and receive email from our ThinkPad without having to set up Internet connection first.

Gone will be the need to wait for the email to be downloaded from the server each time the computer is booted up and its email client such as Outlook is loaded, as the incoming email will be stored in the card’s flash memory.

The Lenovo Constant Connect card will be available around the world by the end of
this year.

So far, RIM has been doing a great job in making us stay connected, although many corporate employees might wish that push email had never been invented.

“Since the day my boss gave me a BlackBerry, my work–life balance has been destroyed” is the frequently heard complaint. Unfortunately, there is no turning back. As Adele said, “BlackBerry has become a tool for business and for life.”

Sumber: The Jakarta Post, Sunday, April 26, 2009

Label: , , ,

N97 Masterpiece Nokia


Rasa penasaran warga dunia pada telepon seluler (ponsel) misterius yang dilepas Nokia akhirnya terjawab. Di ajang Nokia World 08 Barcelona, Spanyol, Selasa (2/12) vendor asal Finlandia itu resmi mewartakan kehadiran jagoannya N97, multimedia-smartphone-3GHSDPA-Wifi.

NOKIA dalam pernyataannya mengatakan, N97 dirilis untuk pasar Asia dan Eropa pada kuartal pertama tahun 2009. Harganya? Belum resmi, namun diperkirakan akan dijual di kisaran 700 dolar Amerika untuk pasar Eropa atau sekitar Rp 8.242.500.

Dipresentasikan oleh Anssi Vanjoki, Executive Vice President, Nokia memulai acara peluncuran N97 dengan mengumumkan kesuksesan yang diraih pendahulunya N95 dengan total penjualan 15 juta unit secara worldwide.

Vanjoki mengimbuhkan, N95 adalah ponsel yang bagus, tapi belum banyak memenuhi tuntutan ideal sebagai gadget hari ini. Menurutnya, ponsel baru harus punya layar yang lebih lebar, kamera berkualitas, memori yang besar, dan banyak hal lainnya.

Untuk itulah Nokia membuat model N97 yang memasukkan segala hal yang harus ada dalam ponsel modern. Seperti layar lebar touchscreen 3,5 inci dengan perbandingan 16:9, 16 juta warna dengan resolusi 640×360 piksel.

N97 dilengkapi kamera 5 megapixel Carl Zeiss, mengusung model slide dengan full QWERTY keyboard yang menjadikannya head to head dengan iPhone milik Apple, XPERIA X1 milik Sony Ericsson, BlackBerry Storm, HTC Touch Pro, dan dua Window Mobile smartphone. Semua yang ada di ponsel-ponsel cerdas di atas ada di N97.

Ihwal memori bukan masalah di N97, karena ponsel yang dipromosikan dengan nama mobile computer itu menanamkan harddisk sebesar 32GB. Jika masih kurang, ada slot memori eksternal (microSD) hingga 16GB. Menawarkan dua seri warna, putih dan hitam, N97 terlihat sangat luar biasa dengan beragam bundling fasilitas. Tak cuma itu, Nokia juga mengeluarkan Nokia Maps dan Nokia Messaging versi baru.

Nokia mengklaim, pengguna N97 akan mengalami pengalaman baru dalam bersurf di internet. Karena N97 telah meredifinisi mobile web dengan kemampuannya mendukung segala jenis layanan email. Mulai dari Yahoo Mail plus Yahoo Messenger, Windows Live Hotmail, Gmail, Google Talk, dan AOL Mail serta email dengan account khusus dari penyedia jasa layanan internet (Internet service providers atau ISP). “Satu hal yang bisa kami pastikan, Nokia yang mereka beli akan bisa mengakses apapun account email dan instant messaging yang mereka punya,” kata Tom Farrell, Direktur Software dan Services Nokia.

Selain itu, Nokia Web browser mampu mendukung layanan Flash dan Flash video. Fitur ini membuat N97 unggul atas iPhone yang menggunakan Apple’s Safari browser. Kombinasi layar sentuh dan full slide-away QWERTY keyboard (iPhone menggunakan virtual keyboard) memudahkan orang menulis email yang panjang atau kompleks.

Dengan N97 pengguna juga bisa menciptakan widget atau tombol tampilan web situs jaringan sosial seperti facebook yang mereka kehendaki di layar utama. Secara umum, N97 dibangun berdasarkan model 5800 XpressMusic smartphone yang telah diluncurkan tahun ini. Model yang dijuluki iPhone killer karena memiliki bentuk dan kemampuan yang hampir sama dengan iPhone. why

Inilah Pesaing N97

>iPhone
Produk keluaran Apple ini menjadi langkah inovasi besar dalam dunia telepon seluler. Terlepas dari segala kelemahan maupun kekurangan iPhone adalah handphone pertama dengan keseluruhan fungsi touchscreen. Sebuah terobosan teknologi yang luar biasa. Karena inilah untuk kali pertama ada ponsel yang keseluruhan fungsinya dapat dijalankan dengan sentuhan jari pada fitur-fitur menu yang disuguhkan dilayar 3,5 inci. Karenanya, tak berlebihan jika Majalah Time menobatkan iPhone sebagai Penemuan Terbaik 2007.

> Xperia X1
Windows Mobile sudah terbukti sangat powerfull tetapi memiliki sistem operasi yang kadang rapuh. Tetapi di tangan Sony Ericsson (SE) lewat Xperia X1, kekuatan windows mobile menjadi kian kokoh, sementara kekurangan yang ada diperbaiki dengan sangat bagus yang membuatnya lebih user-friendly. SE juga telah mengembangkan sebuah panel antarmuka baru untuk X1 sesuai dengan desain yang ramping, namun tetap kaya fitur yang memang sudah menjadi keharusan dari smartphone. Dengan banyak pilihan konektivitas, layar lebar beresolusi tinggi, full QWERTY keyboard, serta desain cantik dari metal menjadikan X1 menjadi gadget yang pantas bersaing dengan smartphone lainnya.

> BlackBerry Strom
Apa ini BlackBerry terbaru? Wow…yang satu ini tidak mempunyai keyboard. Ya, si beri hitam yang lazimnya memiliki QWERTY keyboard ini kali ini mengekor model iPhone yang fenomenal itu. Layar sentuh 3,2 inci yang membuat tampilan BlackBerry Strom sangat modis dan disebut sebagai iPhone killer.
Memiliki memori internal 1GB yang bisa ditambah dengan microSD 8GB memang tak akan mampu mengalahkan N97. Namun kapasitas 9GB sudah sangat besar dan membuat penggunanya bisa menyimpan data apapun. Yang pasti, BlackBerry tetap sebuah gadget berfasilitas push email paling sohor di dunia, yang membuatnya tetap menjadi favorit bagi siapa saja yang sangat tergantung dengan email.

> HTC Touch Pro
Nama yang disandingkan membuat orang bisa menebak jika smartphone ini ditujukan untuk aplikasi-aplikasi pekerjaan kantor, mulai dari email hingga memproses data. Tampilan Touch Pro juga sangat cantik karena tidak terlalu besar dengan layar sentuh 2,8 inci. Meski kecil, full QWERTY keyboard yang ada tak akan membuat orang kesulitan saat melakukan tugas penulisan yang panjang. Secara keseluruhan, HTC Touch Pro memiliki semua kemampuan yang harus ada dalam ponsel kategori smartphone. Termasuk fasilitas TV-out yang sangat membantu saat presentasi. why

Sumber: Surya, Selasa, 9 Desember 2008

Label: , , ,

Amankah BlackBerry sebagai Teman Karib


BlackBerry (BB), peranti canggih ini tengah menyita perhatian mereka yang melek teknologi. Alat komunikasi praktis yang memudahkan orang berkomunikasi. Keunggulannya yang tidak ditemukan pada telepon seluler (ponsel) atau jenis PDA lainnya adalah fasilitas berkirim email tanpa membuka situs terlebih dulu. Pertanyaannya, sejauh apa keamanan bertukar data rahasia melalui BB ini?

Sebelum tersiar kabar tentang kebijakan Dinas Rahasia Amerika Serikat (AS) untuk mengambil BB milik Barack Obama, tidak ada orang yang meragukan penggunaan BB. Semua pemakai suka karena alat ini praktis dan mudah dioperasikan. Belum lagi demam gadget yang menyerang warga dunia belakangan ini.

Semua pengguna BB biasa bertukar informasi secara cepat melalui email. Network Operations Center (NOC) BB yang berpusat di Research In Motion (RIM), Kanada dan Inggris menampung seluruh email yang masuk dari pengguna di seluruh dunia. Nah, setelah proses penyandian, email tersebut sampai ke BB pengguna yang dituju.

Selama proses ini, BB rentan diserang virus atau malware (perangkat lunak yang merusak software). Sebab, dalam sehari kedua NOC harus melayani setidaknya delapan juta pengguna BB di dunia.

NOC di Kanada menangani lalu lintas email area Barat hingga sebagian Asia. Sedangkan NOC di Inggris kebagian mengatur lalu lintas email area Eropa, Afrika dan Timur Tengah. Ketika NOC beroperasi tidak menutup kemungkinan kerusakan sistem karena jumlah email yang banyak untuk dikirim jadi tertunda.

Dan Hoffman, Chief Technology Officer (CEO) SMobile Systems, mengatakan, saat itu penyebaran virus dan malware bisa terjadi. Apalagi, tujuan penyebaran virus dan malware kini berbeda. “Dulu tindakan seperti itu dianggap permainan iseng saja, sekarang justru dibiayai,” kata Dan.

Apalagi BB tidak dilengkapi perangkat pemindai virus. Kemungkinan virus atau malware, sejenis spyware yang mampu menyadap email dan pesan keluar masuk BB tanpa halangan.

Itulah mengapa BB perlu diambil dari tangan presiden berkulit hitam pertama AS Barack Obama sebelum dilantik. Tujuannya untuk mencegah kemungkinan penyadapan hacker dan pengintai barang digital lainnya. Serta fungsi Global Positioning System (GPS) yang diaktifkan bisa menunjukkan lokasi di mana presiden berada.

Kekhawatiran juga menghinggapi pemerintah Prancis, Tionghoa, dan India menolak memakai BB karena takut rahasia negara bocor. Mengingat NOC BB berada di luar negeri mereka, Kanada dan Inggris.

Masih Aman
Ricky Antonio, pengguna dan pengamat BlackBerry, menegaskan penggunaan BB tergolong aman. “Virus sepanjang ini belum ada, sebab pengguna masih terbatas. Sama halnya dengan Apple. Berbeda dengan Microsoft yang penggunanya sudah menyebar di seluruh dunia,” terangnya, Jumat (23/1).

Selain sistem BlackBerry Internet Service (BIS) yang lebih bersifat individu, sistem BlackBerry Enterprise Server (BES) memungkinkan orang berkirim email tanpa takut bocor. Melalui BES ini BB bisa terkoneksi dengan server perusahaan langsung dan tidak bisa dibuka orang di luar kantor.

“Ada pula trusted mail yang mencantumkan tanda identitas si pengirim kepada orang yang diajak bisnis,” kata Ricky. Jadi, kalau ragu membuka email atau data bisa dilihat apakah memang data tersebut sah. Sistem ini mirip pendaftaran aplikasi sistem informasi manajemen (SIM) seperti di perbankan.

BB yang dicuri juga tidak mungkin bisa dipakai. Personal Identifier Number (PIN)
dan International Mobile Equipment Identity (IMEI) sebagai identitas pengguna pada BB yang dicuri statusnya menjadi suspend. Jadi tidak bisa dioperasikan kecuali untuk menelepon dan kirim SMS. Fungsi utama BB sebagai ajang ngobrol via email tidak berfungsi lagi.

Ricky menganjurkan supaya toko tidak mengekspos PIN dan IMEI BB yang biasanya tertera pada kemasan. Sebab, orang yang tidak bertanggujawab bisa mencuri PIN dengan memotretnya. “Mereka biasanya pengkloning PIN,” kata Ricky. Sehingga BB tidak dapat dipakai ketika dibeli. Sebab, PIN dan IMEI sudah suspend.

Pihak RIM sendiri menganjurkan agar pengguna BB hanya membuka attachments PDF dari sumber terpercaya saja. Sebab jika tidak, bisa memberi kesempatan pada orang iseng untuk menghapus memori, bahkan menembus kode masuk komputer yang memoderatori layanan BlackBerry Attachment. (

Dapatkan Kembali BB
Bingung karena kehilangan BB, ada baiknya Anda memerhatikan langkah berikut. Bila BB disediakan oleh kantor, maka segera hubungi bagian IT. Agar mereka bisa menguncinya.

Sebaliknya, bila bagian IT kantor tidak memiliki fasilitas tersebut atau BB milik Anda sendiri, mulai pertimbangkan menginstall program yang bisa langsung mengunci BB ketika hilang. Ada baiknya pula biasa membuat back up data yang disimpan di BB. (cnet/ida)

Sumber: SUrya, Sabtu, 24 Januari 2009

Label: , , ,

Gurame Seribu Rasa

Bebas duri, tanpa bau, bertubuh tak terlalu mungil, juga tidak terlalu besar. Namun, citarasa dan kelembutan dagingnya dijamin mampu memberi kepuasan. Bahkan dalam beragam racikan bumbu, citarasanya tetap tak goyah.

Itulah kelebihan ikan gurame jika dibandingkan dengan bandeng yang kaya duri. Selain gurame tidak menyimpan bau badan (BB) laiknya ikan mujair, tidak juga ambrol dagingnya ketika diolah, seperti ikan tongkol.

“Ketika diolah, ikan gurame masih memiliki daging cukup tebal dan tidak terlalu tipis seperti lele atau belut, sehingga bisa tampil cantik saat disuguhkan sebagai hidangan istimewa, selain stok gurame selalu berlimpah dan tak mengenal musim,” ujar Agung Susila, fresh cook Hotel Santika Surabaya, mengemukakan alasannya mengapa ia lebih memilih ikan gurame ketimbang jenis ikan lainnya untuk sajian Delici Gurame kali ini.

Maka, lihat saja ketika Agung Susila menyulap tampilan ikan gurame dalam 15 wajah barunya yang sungguh-sungguh mengguncang selera begitu disuguhkan di depan mata. Ada gurame telur asin, gurame gulung roti, gurame masak taoco, gurame kulit tahu, gurame saus XO, gurame bakso, sup ikan gurame, asem-asem gurame, gurame bakso, hingga semur gurame. Hmmm… membuat air liur nyaris tak berhasil dibendung.

Semua wajah baru gurame dalam beragam olahan ini benar-benar menyisakan kelezatan daging ikan yang lembut. Bahkan ketika daging gurame diubah menjadi bola-bola bakso, atau dicampur dengan roti, digulung dalam selimut kulit tahu, hingga disiram saus XO. Kelezatan daging gurame yang bisa dikudap sebagai menu pembuka, utama hingga sekadar cemilan, sungguh berhasil menggelitik lidah.

“Kunci kelezatan ikan gurame agar tetap lezat meski diolah dalam beragam racikan bumbu terletak pada ikan gurame yang masih segar dan baru dimasak begitu dipesan,” ujar Ali Sukron, Restaurant and Bar Hotel Santika Surabaya.

Diimbuhkan Ali Sukron, racikan serba gurame dalam tema Delici Gurame di Santika Surabaya ini justru atas permintaan pelanggan kafe Mekarsari Hotel Santika. “Selama ini menu unggulan gurame sambal matah paling disuka pelanggan, mengapa tidak dibuat olahan serba gurame?” sambung Ali Sukron. Dan Delici Gurame ini disajikan di Mekarsari hingga akhir Desember 2008 nanti. (tri)

Sumber; Surya, Selasa, 9 Desember 2008

Label: , ,

Bebek Goreng Surabaya

Suka makan bebek? Kalau pas mampir di Surabaya, cobalah berburu warung bebek. Hampir di seluruh jalur jalan raya, terselip warung bebek. Mulai dari pedagang kaki lima hingga depot. Selain semanggi, bebek goreng (begor) memang sudah jadi trade mark kuliner di Surabaya.

Dulu, sebagian besar penjualnya berasal dari Madura. Jadi, anggapan yang muncul, penjual begor pasti orang Madura. Kenyataannya, penjual bebek goreng di Surabaya ada juga yang Lamongan, bahkan Solo. Menu yang ditawarkan beragam. Entah itu lalapan atau jenis sambal dan sayuran rebus. Makin menggoda untuk dilahap bersama nasi putih pulen hangat.

Masing-masing warung punya andalan tersendiri. Warung bebek Padin, Jl Kranggan misalnya, menyajikan begornya dengan kulupan daun ketela, petai, dan terung goreng. Menurut Dewi Khodijah, 39, pasangan kulupan tergantung permintaan. “Kan sudah disediakan petai dan kulupan daun ketela dalam plastic, serta potongan terung. Tinggal pilih dan digoreng saja,” tutur Dewi, Rabu (15/10). Daun ketela dipilih sebab jika kangkung lebih mudah nyunyut.

Sedapnya begor lebih terasa saat dicolek dengan sambal uleg bercampur jeruk nipis. Atau sambal yang sudah ditumis sebelumnya. Kedua sambal ini berasal dari satu jenis. Setiap hari, Dewi menyiapkan bahan sambal berupa cabai kecil dan besar, tomat, terasi, bawang putih, serta bawang merah. Semuanya digiling menjadi satu.

Tak ada tambahan serundeng pada begor buatan Dewi dan suaminya, Ahmad Adnan, 43, ini. “Ini yang buat beda warung kami,” imbuh Dewi, mantap. Namun, tetap ada tambahan minyak bumbu kuning yang biasanya dipakai merebus bebek mentah. Bumbu ketumbar, merica, jinten, jahe, dan kunyit terasa benar di lidah. Satu potong dada atau paha begor Padin harganya Rp 6.000. Nasi putih diberi harga tersendiri, Rp 2.000. Dan kulupan sekitar Rp 1.500.

Warung Bebek Romantis

Jika kebetulan berada di Surabaya Utara, bisa mampir di warung bebek Poniman atau lebih dikenal warung bebek Tugu Pahlawan. Letaknya memang pas di depan Tugu Pahlawan. Beroperasi pukul 18.00-22.30 WIB. Keramaiannya menyamai mal. Tiap detik selalu ada pembeli dari berbagai kalangan berdatangan.

Yang menarik di warung bebek Poniman adalah lokasinya yang remang-remang. Hanya ada tiga lampu yang menerangi, di warung satu dan dua di meja makan. Kesannya jadi romantis. Tak usah malu kalau sibuk mencari daging terselip di antara lekukan tulang bebek. Daging bebeknya empuk dan bumbunya merasuk. Belum lagi taburan serundeng, menambah gurih rasa dagingnya.

Lezat disantap dengan nasi putih panas, sambal uleg, dan sambal korek superpedas. Tetapi mantap di lidah dan membuat kangen untuk (selalu) mampir lagi. “Lama merebus daging bebek satu jam supaya empuk sekali. Kalau kurang ya direbus lagi,” kata Muzamil, 25, pemilik warung asal Lamongan yang melanjutkan usaha ayahnya sejak 1988.

Seharinya diolah 150 ekor bebek. Harga bervariasi berdasar ukuran potongan bebek. Paha biasa Rp 9.000, dada biasa Rp 8.000, paha super Rp 11.000, dan dada super Rp 9.000.

Warung bebek ini juga jadi langganan artis ibukota. “Dorce sering ke sini jika kebetulan transit di Surabaya,” ucap Muzamil. Selain Rina Gunawan, Maliq and D’Essentials, kiper timnas Indonesia Marcus Horison, Vicky Nitinegoro, dan bassist Samsons Aldri Dataviadi.

Bebek Remuk, Kriuk Kriuk!
Bukan ayam saja yang bisa diolah menjadi ayam kriuk. Bebek juga bisa lho. Warung Bebek Remuk Pak Ndut Kartasura menawarkan daging bebek yang renyah dan gurih. Caranya, daging bebek dipotong kecil lalu digoreng kering. Makannya lebih tepat jika masih hangat, kriuknya kian terasa.

Warung bebek remuk baru buka awal tahun 2008 ini di Ruko Vila Bukit Mas Surabaya, dua jenis begor ditawarkan. Begor empuk dan remuk. Menurut pemilik warung bebek remuk, Milka Yusanika, 24, perlu waktu tiga hingga enam jam untuk merebus bebek. “Pokoknya sampai benar-benar empuk,” ucap Milka.

Begor empuk disajikan hangat dengan sambal korek dan kulupan daun pepaya. Sambalnya terasa lain, ada aroma bebek di dalamnya. “Diberi sedikit bumbu ukep bebek yang sudah disangrai,” ungkapnya. Selain di Surabaya, warung serupa bisa ditemui di Solo. “Ada saudara yang buka di kawasan Kartasura,” ujar Milka. Hmm, kriuk, kriuk, sedap! ida

Dulu Komunitas, Kini Warung Bebek
Warung bebek Padin berdiri sejak 1989. Semula kakek Dewi yang mengelolanya, Al Kadir. Asal nama warung pun unik. Dulu warung milik Al Kadir menjadi tempat cangkrukan komunitas interkom bernama Padin.

Padin sendiri merupakan paduan awal nama salah seorang teman kakak Dewi, Pace, dan
Dinasti Al Kadir. “Pace sangat dekat hubungannya dengan kakak, jadi namanya dipakai sebagai nama warung,” terang Dewi. Dinasti Al Kadir adalah seluruh keturunan Al Kadir, Dewi dan seluruh saudaranya. Al Kadir sendiri berasal dari Madura.

Warung bebek Padin buka 24 jam. Pertama buka hanya berjualan bebek saja. Sejak 2005, bermacam lauk ditambah, dari ikan dorang, gurami, mujair, bandeng, lele, burung dara, ayam, dan lalapan macam petai, terung, kulupan daun ketela, tahu, tempe. Pukul 05.00-12.00 WIB, jenis lauk yang dijual seadanya, bebek dan ayam.

Dulu, hanya butuh lima ekor bebek per hari. Sekarang minimal 80 ekor bebek. Jumlah ini membengkah menjadi 100 ekor bebek lebih saat tanggal muda ketika orang baru terima gaji. Padin juga buka warung selisih beberapa rumah dari lokasinya, yaitu di Jl Kranggan yang dikelola tetangga keluarga Dewi. Saking larisnya, Padin dibantu 25 pegawai.

Pesanan berdatangan dari Jakarta hinggan Kalimantan. Pembeli begor Padin juga dari kalangan artis ibukota. Dari Dewi Yull, Rieke Oneng Dyah Pitaloka, si kembar Farhan dan Fadli, hingga Kiwil. (ida)

Sumber: Surya, Selasa, 9 Desember 2008

Label: , ,

Bubur Ayam, Cocok untuk Sarapan

Tak sempat meracik sarapan di pagi hari? Atau Anda sedang enggan direpotkan dengan peralatan memasak di dapur? Saatnya mencoba alternatif sarapan di luar rumah. Mengapa tak mencoba bubur ayam. Praktis dan pas untuk membuka hari.

Di Surabaya banyak tersebar kedai-kedai bubur ayam. Baik yang dijajakan di kaki lima, dengan sepeda bubur ditawarkan keluar masuk kampung sebagai menu sarapan, hingga yang disediakan di bangunan permanen ataupun hotel berbintang.

Di manapun bubur ayam dijajakan, tetap pas disantap sebagai menu sarapan. Buburnya yang lembut, masih kemepul ketika disuguhkan lengkap dengan beragam taburan. Salah satu tempat sarapan yang layak dicoba adalah bubur ayam Bang Udin di Manyar Kertoarjo Surabaya. Persis di seberang SPBU Manyar Kertoarjo. Tak sulit mencarinya.

Bubur ayam Bang Udin disuguhkan di mangkuk, aroma bubur hangat yang lezat langsung tercium. Tampilannya sungguh menggoda selera. Toppingnya lengkap. Irisan daging ayam, kacang kedelai, bawang goreng, cakue yang diiris kecil. Warna hijau irisan daun seledri dan daun bawang menggugah rasa untuk segera mencicipinya. Lengkap dengan kerupuk plus emping melinjo di piring tersendiri.

“Sebenarnya ini bukan bubur ayam Jakarta. Lebih pas disebut bubur ayam Parahyangan,” jelas Bang Udin, si empunya warung sekaligus si penjual bubur ayam yang sebelumnya menjual dua macam bubur, bubur ayam Jakarta dan bubur ayam Parahyangan. Dan ternyata pembeli lebih menyukai bubur ayam Parahyangan, sementara versi satunya sepi peminat. Akhirnya ia pun memutuskan menjual satu versi bubur saja.

“Namanya sengaja tak diganti mengingat bubur ayam kadung identik dengan Jakarta. Namun untuk rasa, bubur ayam Parahyangan banyak peminatnya,” ujar pria asli Ciamis ini. Apalagi untuk menikmati semangkuk bubur ini tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Hanya Rp 5.500 semangkuk bubur plus teh hangat bisa dinikmati.

Sebelum berjualan di Manyar Kertoarjo, Bang Udin lebih dulu membuka warung di Jalan Prof dr Moestopo, depan STM Pembangunan. Dua tahun membuka warung bubur ayam, ia telah memiliki pelanggan loyal. Pembelinya pun beragam. Mulai dari mereka yang mengendarai motor hingga yang bermobil.

Buka setiap hari mulai pukul lima pagi hingga sepuluh, saat melayani pembeli, Udin ditemani sang istri Ai Suryani. Keduanya kompak meladeni pembeli. Paro tahun lalu, Bang Udin membuka cabang baru di dekat kampus Unair di Dharmawangsa 54, di mana sang adik dipercaya untuk melayani pembeli di kawasan ini. (titis jatipermata)

Sumber: Surya, Rabu, 10 Desember 2008

Label: , , ,

Bubur Ayam Spesial Pakai Telur

Di kawasan Manyar, Ngagel, Nginden Surabaya banyak betebaran kedai-kedai makanan. Dari soto ayam, serba penyet hingga bubur ayam. Bubur ayam Jakarta racikan Andi Kristino dan Enky Sri Kawuryan yang terletak di Jalan Manyar 83 Surabaya bisa dicoba.

Bersebelahan dengan soto ayam Pak Jayus. Bubur ayam Jakarta Manyar berdiri sejak tahun 2001 ini membuka kedainya dua kali (dari pagi hingga pukul 12.00WIB dan pukul 17.00 hingga 22.00 WIB) setiap harinya. Kecuali hari Rabu, memilih libur sehari.

“Sekian lama berjualan, saya akhirnya tahu kapan waktu pengunjung datang paling banyak. Yaitu, pagi hari hingga siang jam 12 pas waktu makan siang. Setelah itu sepi. Karena itu saya tutup dan baru buka jam lima sore yang memang terbukti banyak pembelinya hingga malam hari,” terang Andi.

Bubur ayam Batavia ala Pak Andi ini memang tak banyak berbeda dengan bubur ayam lainnya, harganya juga terjangkau, dari Rp 5500 hingga Rp 9000. Bahkan membeli buburnya saja juga bisa. Tetapi, tetap ada yang membedakan. Selain tak berkuah layaknya bubur Jakarta, bubur ayam ini menghilangkan buliran kacang kedelai yang biasanya menjadi kawan setia makanan dari beras ini.

Yang spesial disediakan telur ayam kampung yang disajikan dengan cara berbeda. “Telur kampung mentah, diambil kuningnya saja. Ditaruh di mangkuk dan disiram dengan bubur panas. Hasilnya, ketika bubur tersaji, telur menjadi setengah matang dan ini membuat rasa bubur kian spesial,” ujar Andi yang pada Sabtu dan Minggu menyediakan telur kampung hingga 10 kg. “Jika tak suka telur kampung setengah matang, tersedia telur asin, sate telur puyuh, sate jerohan hati ayam,” sambungnya.

Menjaga rasa tetap sama dari sejak awal berdiri, Andy menetapkan standar pemilihan bahan baku terbaik. Untuk beras, dipakai beras mentik yang cocok diolah menjadi bubur, dan daging ayam dipilih bagian dada tanpa kulit. Untuk cakue, ia mendapatkannya dari produsen terbaik di Surabaya.

“Stok bubur juga tak dibuat terlalu banyak, alias selalu bubur segar yang disajikan. Bukan bubur sisa pagi hari yang dijual pada malam hari begitu juga sebaliknya,” terang Andy yang hingga kini engan membuka cabang meski peminat bubur ayam racikannya semakin banyak. (wahyu nurdiyanto)

Sumber: Surya, Rabu, 10 Desember 2008

Label: , , ,

Lezatnya Semanggi Suroboyo

Siapa yang tak pernah mendengar Semanggi Suroboyo? Ya, makanan yang satu ini memang kuliner asli yang berasal dari Surabaya. Bahkan ada lagu khusus yang berjudul sama, diciptakan untuk menggambarkan nikmatnya semanggi.

Saat ini, mencari semanggi gampang-gampang susah. Namun ada satu tempat di daerah Surabaya Barat, yang terkenal dengan julukan Kampung Semanggi. Yaitu di Raya Kendung, Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo Surabaya. Disebut Kampung Semanggi karena banyak warga yang tinggal di daerah ini berprofesi sebagai penjual semanggi gendong.

Salah satunya Bu Kemi. Di kediaman perempuan usia 48 tahun ini, untuk melihat pembuatan semanggi secara langsung. Bu Kemi mempraktikkan cara membuat bumbu Semanggi Suroboyo.

Bahan-bahan seperti ketela, kacang tanah, bawang putih, gula merah, garam, dan penyedap rasa, dicampur menjadi satu, sehingga menjadi adonan bumbu yang padat berwarna kecokelatan. “Nanti tinggal dicampur dengan sambal, bagi mereka yang suka pedas. Lalu diberi petis kupang dan sedikit air, saat bumbu akan disiramkan di atas semanggi,” jelasnya.

Ia kemudian mengambil daun dan menaruh daun semanggi di atasnya. Tak hanya semanggi yang disajikan, ada juga tauge, baru kemudian disiram dengan bumbu kecokelatan. Tak lupa kerupuk puli berbentuk kotak ditaruh menutupi sajian semanggi.

“Kalau waktu musim kemarau seperti ini, mencari semangginya sulit. Berbeda kalau musim hujan, semangginya banyak dan kondisinya pun bagus. Hijau dan segar,” terang Bu Kemi. Untuk satu porsi semanggi plus satu kerupuk, Bu Kemi membanderol Rp 4.000. Bila ingin dua kerupuk hanya tinggal merogoh kocek Rp 5.000.

Bu Kemi sendiri telah menjalani profesi sebagai penjual semanggi gendong sejak 15 tahun lalu. Hingga kini ia masih aktif berjualan di Rungkut Mapan setiap Rabu dan Sabtu, dan di Wisma Tropodo, setiap Jumat dan Minggu. Perjalanan dari Benowo ke dua tempat tersebut sangat jauh.

Bu Kemi berangkat dari rumah pukul tujuh pagi, bersama rombongan penjual semanggi lain. Mereka naik empat mobil angkutan umum khusus, diturunkan di daerah Kupang. Dari sini, para penjual semanggi gendong menyebar ke berbagai wilayah di Surabaya. Bu Kemi sendiri melanjutkan perjalanannya menggunakan angkutan umum sampai dua kali ganti. Ia sampai di tempat tujuan sekitar pukul sebelas siang. Di jam inilah ia mulai berkeliling dengan berjalan kaki. Ia tiba kembali di rumah, saat Maghrib. Cukup melelahkan! (titis jatipermata)

Sumber: Surya, Rabu, 17 Desember 2008

Label: , ,

Buntut Bakar Suroboyo

Kenikmatan masakan olahan dari bahan dasar buntut atau ekor sapi tak hanya sebatas pada masakan sop buntut yang telah familiar. Daging buntut ternyata juga terasa nikmat dengan penyajian berbeda seperti dalam rupa buntut bakar, terlebih dengan paduan bumbu rujak dan sayur segar. Seperti olahan chef Hotel Bisanta, Surabaya ini. Selamat mencicipi. (dyan rekohadi)

Bahan
200 gr buntut sapi
10 gr daun bawang
10 gr bawang merah
10 gr margarin
2 gr garam
2 gr merica
5 gr pala
10 gr bawang bombay
1 bj paprika
5 gr seledri

Bahan Sayur:
50 gr wortel
25 gr buncis
Bawang goreng secukupnya

Bahan Bumbu Rujak
30 gr cabai merah
15 gr kunyit
20 gr kemiri
10 gr jahe
1 gr daun jeruk
10 gr serai
15 gr bawang merah
10 gr bawang putih
100 ml santan

Membuat Bumbu Rujak
Semua bumbu dihaluskan kemudian ditumis dengan sedikit minyak hingga harum. Setelah itu tambahkan santan dan rebus dengan api kecil hingga matang.

Memasak buntut :
1.Buntut yang sudah dipotong-potong direbus dalam air mendidih hingga darah sapi hilang, angkat dan tiriskan
2. Rebus kembali dalam air mendidih lalu masukkan pala. Sementara itu tumis bawang merah dengan margarin sampai berbau harum kemudian tambahkan garam, merica, penyedap rasa dan seledri
3. Daun bawang diikat agar tidak hancur, rebus dengan api kecil hingga buntut lunak lalu angkat, tiriskan dan secara bergantian bakar di atas api dan beri bumbu rujak.
4. Siapkan mangkok isi wortel dan buncis yang sudah direbus. Tuang kuah dan buntut dalam mangkuk sesuai porsi. Sajikan panas dengan pelengkapnya.

Tips mengolah buntut
* Memilih bahan buntut
- Untuk mendapatkan bahan buntut yang segar, pilih yang berwarna merah atau kecokelatan (jangan yang sudah berwarna hitam), selain itu kondisi buntut yang segar bisa diketahui dari dagingnya yang keras.
- Untuk mendapatkan buntut dengan kondisi lemak yang minimal pilih bagian tengah ke bawah, demikian juga berlaku sebaliknya
* Cara merebus
- Masukkan buntut dan rebus ke dalam air yang telah mendidih. Selain menghindari keluarnya kotoran cara ini juga memiliki efek yang baik bagi rasa buntut setelah diolah bila dibandingkan dengan merebus buntut sejak air masih dalam kondisi dingin.
* Cara penyimpanan
- Simpan buntut dalam lemari es dengan terlebih dulu dibungkus atau dimasukkan dalam plastik. Dengan terhindar langsung dari sentuhan air di dalam lemari es kondisi buntut tetap terjaga kesegarannya sementara rasa dan warnanya tidak akan berubah.


Sumber: Surya, Senin, 22 Desember 2008

Label: , ,

ya Digoreng, ya Dibakar

Hobi makan nasi goreng (nasgor) tapi takut terserang kolesterol? Tak perlu khawatir. Sekarang ada nasgor (yang dijamin) non kolesterol. Bahan yang digunakan untuk membuat nasgor ini nyaris tak ada perbedaan dengan nasgor biasa. Ada nasi putih, kecap manis, kecap asin, penyedap secukupnya. Hanya .....

Seperti membuat nasgor biasanya, bahan-bahan ini lalu diaduk dalam wajan yang sebelumnya juga sudah dituangi minyak goreng. Hanya, disarankan agar penggunaan minyak goreng tidak terlalu banyak sehingga membuat nasi jadi lembek.

Setelah seluruh proses pembuatan nasgor itu tuntas, masih ada ‘proses’ yang harus dilakukan sehingga kadar kolesterol dalam nasgor itu bisa ditekan ke titik rendah atau bahkan hilang sama sekali. Caranya, dengan ‘membakar’ nasgor tersebut.

Teknik pembakaran yang dilakukan mungkin agak tak lazim, yaitu dengan menggunakan api dari gas oksigen seperti dalam proses pengelasan. Proses pembakaran dengan gas bertekanan ini hanya sekitar 10 hingga15 detik saja. “Tapi dijamin kadar kolesterolnya sudah hilang terbakar api dari gas bertekanan itu,” jamin Hendri El Rasyid dari Nasi Goreng Bakar Mr Puencheng.

Nama ini adalah merek dagang baru di bidang makanan tradisional yang waralabanya berasal dari Semarang. Di Surabaya, makanan unik ini bisa ditemukan di kawasan Jl Ngagel, Jl Menganti, dan Jl Dungus. Sedang di Sidoarjo ada di Jl Bebekan 10, Taman, Sepanjang.

Diakui, memang ada sedikit aroma sangit akibat semburan api. Tapi, justru di situlah kekhasan Nasi Goreng Bakar Mr Puencheng. Yang tak kalah menarik, menu pendamping nasgor bakar ini adalah jus poligami. Hah?!

Bahan dari minuman dingin ini adalah buah sirsat, apokat, jambu biji merah, dan es batu. Semua bahan itu disatukan dan diblender. Bila ingin menambah rasa manis dan gurih, bisa ditambah gula dan susu.

Soal harga untuk nasgor bakar ayam dipatok harga Rp 6.000 per porsi, nasgor bakar spesial Rp 8.000 per porsi, nasgor bakar seafood, Rp 7.000 per porsi, nasgor bakar sapi Rp 7.000 per porsi, dan nasgor bakar kambing Rp 7.000 per porsi. Sedang jus poligami harganya Rp 4.000. (achmad pramudito)

Sumber: Surya, Sabtu, 27 Desember 2008

Label: , ,

Bakso Gurame

Jika biasanya ikan gurame diolah sebatas dibakar, digoreng, dipanggang, atau dibumbu pepes, saatnya memutar selera dengan menjajal bakso gurame racikan Agung Susila, fresh cook dari Hotel Santika Surabaya.

Di tangan terampil pria asal Sidoarjo ini, daging ikan gurame diubah menjadi bola-bola daging yang kenyal, namun lembut dan tentu saja lezat. Ya, ikan gurame disulapnya menjadi bakso yang sungguh yummy. Cara membuatnya pun tidaklah rumit untuk dipraktikkan sendiri di rumah. Bahkan bagi seorang pemula sekalipun.

Agung sengaja memilih ikan gurame sebagai bahan dasar bakso dengan beragam pertimbangan. Selain persediaan ikan gurame berlimpah di pasaran dan tidak mengenal musim. Juga, daging ikan gurame lebih lezat diolah, karena tidak berbau tanah. Juga tidak berduri seperti ikan bandeng.

Di musim penghujan ini, suguhan bakso gurame dengan kuah panasnya pasti nikmat disantap begitu saja atau dihidangkan dengan irisan lontong maupun nasi putih. Tetap sama enak kok… tri

Bahan:
200 Gr daging ikan gurame
10 Gr bawang putih, haluskan
1 Sendok makan tepung tapioka
1 Butir telur, kocok lepas
Lada bubuk secukupnya

Membuatnya:
1. Campur semua bahan menjadi satu, aduk rata, bentuk bulatan dan rebus dalam air mendidih. Biarkan hingga bakso matang, lalu angkat dan tiriskan.
2. Buat kaldu bakso dengan menumis satu siung bawang putih hingga harum, bumbui dengan sedikit garam dan lada bubuk, tuangi air, masukkan jahe, dan biarkan mendidih. Sebelum diangkat masukkan irisan daun bawang.
3. Sementara itu, baluri ikan gurame yang sudah diambil dagingnya dengan racikan tepung bumbu secara merata, diamkan beberapa saat, lalu goreng dalam minyak panas hingga matang dan kekuningan. Angkat dan tiriskan.
4. Siapkan mangkok, atur ikan gurame goreng di dalamnya. Susun di atasnya soun rebus, sawi hijau, lontong iris, dan bakso gurame. Siram dengan kuah bakso, taburi di atasnya dengan bawang goreng, irisan seledri dan daun bawang. Sajikan panas-panas dengan pelengkap saus tomat dan sambal.

Sumber: Surya, Sabtu, 27 Desember 2008

Label: , ,

Bakso Wong Solo

Di setiap kota di Indonesia, begitu mudah menemukan bakso. Makanan populer ini bentuknya bisa bulat, lonjong bahkan kotak. Bakso halus, berbahan dasar daging sapi giling tanpa campuran. Bila dicampur urat dan tulang muda, jadilah bakso kasar. Bakso bisa disantap begitu saja dengan siraman kuah panas, atau dicampur tahu, mie, bihun, dan pangsit goreng.

Di setiap kota bakso disuguhkan berbeda. Misalnya bakso Wong Solo yang mangkal di Jalan Jawa, Surabaya. Dirintis tahun 1984 oleh pasangan Bambang Sukamto dan Hartiningsih. Diberi nama Wong Solo, daerah asal Hartiningsih, rasa bakso ini menurut Bambang sangat khas Solo, “Bisa dibedakan kok dengan bakso-bakso lain.”

Bakso Wong Solo aslinya disajikan solo alias tunggal, bakso saja tanpa campuran apa-apa. “Kecuali sedikit mie atau bihun,” ucapnya. Namun lidah orang Surabaya maunya lebih terasa bumbu dan banyak ragamnya. Jadilah bakso Wong Solo disuguhkan komplit dengan tahu, pangsit goreng, mie dan bihun. Saus sambal, tomat, kecap asin/manis, cuka masak, dan irisan jeruk nipis disiapkan sebagai penguat rasa memenuhi selera pelanggan.

“Orang Surabaya suka menyantap bakso dengan menambah saus banyak-banyak,” komentar Bambang yang asli Tegal. Bambang dan Hartininingsih tidak merahasiakan keistimewaan bakso Wong Solo. Anda bisa membuatnya sendiri di rumah dengan variasi sesuai selera. tri

Bahan Bakso:
500 Gr daging sapi, giling
20 Gr bawang putih, haluskan
100 Gr tepung kanji
1 Sendok makan (sdm) garam
½ Sendok teh (sdt) merica halus
16 Gr bumbu penguat rasa siap pakai
Air matang secukupnya

Membuatnya:
> Campur semua bahan bakso (daging giling, bumbu, tepung kanji) aduk rata hingga adonan kalis. Bentuk bulatan ukuran bola pingpong, lalu masukkan ke dalam air matang panas. Setelah adonan habis dibentuk, baru direbus hingga bakso matang. Bakso yang mengapung ke permukaan, berarti sudah matang. Angkat dan tiriskan. Buat kuah bakso dengan merebus tulang sapi hingga mendidih, bumbui dengan campuran bawang putih, merica, garam dan penguat rasa.
> Siapkan mangkok, atur mie dan bihun. Letakkan bakso dan tahu, siram kuah panas. Taburi irisan daun bawang dan bawang goreng, sajikan dengan saus sambal, tomat, kecap asin/manis, irisan jeruk nipis, cuka masak dan pangsit goreng dalam wadah terpisah.

Sumber: Surya, Sabtu, 3 Januari 2009

Label: , ,

Kuliner ‘After Midnite’

Lapar usai dugem? Mencari tempat makan dengan beragam menu ketika jarum jam menunjuk angka 02.00 pagi ternyata tak terlalu sulit. Asal, paham betul peta Surabaya. Ikuti perjalanan Surya menyusuri tempat-tempat makan di Surabaya spesialis buka fajar atau after midnite.

Rawon setan di Jl Embong Malang, sop kaki kambing Pak Kumis di Jl Kedungdoro, atau pecel Keputran (bekas gedung bioskop) adalah tempat-tempat makan yang telanjur diakrabi clubbers yang kelaparan usai berjingkrak di kafe. Tempat-tempat tersebut biasa dijujug begitu mereka meninggalkan kafe sekitar pukul 01.30 atau 02.00 WIB.

Ada pula yang buka 24 jam nonstop dan amat sohor di kalangan orang-orang malam sejak 20 tahun silam. Gubeng Pojok, depot di sudut antara Hotel Sahid dan Stasiun Gubeng ini menyediakan aneka menu tradisional seperti nasi goreng, soto, atau rawon.

Tetapi sebelum melangkahkan kaki memilih tempat makan, ada tips dari Amien Moedhakir, General Manager Colors Pub & Restaurant, layak disimak para dugemers. “Sebelum clubbing enaknya makan yang kering-kering atau goreng-gorengan. Tetapi after clubbing, karena habis minum minuman dingin yang pas mengimbanginya dengan makanan berkuah dan hangat,” pesannya.

Rawon setan mungkin bisa jadi pilihan. Meski mengklaim tidak buka cabang, gerai makan yang awalnya hanya di Jl Embong Malang itu kini bisa ditemui di Jl HR Muhamad, Jl Jemursari, dan di depan Andhika Plasa. Alternatif lain yang cukup menarik adalah sop buntut di Hotel Elmi. “Bubur ayamnya juga enak,” saran Amien Moedhakir.

Untuk makanan gorengan bisa meluncur ke Jl Kranggan. Di sini, ada dua lokasi tempat makan. Di sisi timur ada warung Pandin yang buka 24 jam menawarkan bandeng, gurami, dorang, mujaer, lele, bebek, ayam, atau burung dara.

Setiap jenis lauk ini diatur di nampan terpisah dalam kondisi separo matang. Begitu Anda menentukan pilihan, lauk langsung masuk penggorengan untuk dimatangkan. Harga makanan di Pandin relatif terjangkau. Paling mahal ikan dorang dipatok Rp 20.000 per ekor, burung dara Rp 15.000 per ekor. Ikan gurame harganya Rp 15.000 – Rp 17.000 per ekor, mujair Rp 8.000 per ekor, ayam Rp 6.500 per potong, dan lele Rp 6.000 per ekor.

Putri Malam
Di sisi barat -berseberangan dengan deret tempat makan lontong balap yang buka siang hari- ada warung bebek goreng Bu Watik ‘Putri Malam’. Warung ini buka pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, menggelar enam meja dengan empat kursi di setiap mejanya. Anda bisa memilih lauk dari ayam, cumi-cumi, paru, rempelo, hingga tempe. Begitu dipilih, lauk langsung digoreng dalam wajan besar dengan minyak yang mengisi lebih separo penggorengan.

Jika tak suka digoreng kering, Anda bisa memesannya lauk digoreng sesuai keinginan sehingga tingkat kekenyalan daging bisa dinikmati sempurna. Atau sebaliknya, digoreng kering hingga kriuk di mulut. Harga makanan di warung Bu Watik berkisar Rp 7.000-Rp 8.000 per potong, kecuali cumi-cumi dipatok Rp 10.000 per porsi.

Warung Bu Watik ini akrab dilanggani para escort lady sejumlah tempat hiburan malam di kawasan tersebut. Jamak jika wajah-wajah cantik beragawi seksi berseliweran bak putri malam memenuhi ruang terbuka sembari menikmati menu racikan Bu Watik.

Aneka menu pemuas nafsu makan ini memang lebih banyak berada di pusat Kota Surabaya. Di Jl Kedungdoro misalnya, begitu mudah memilih warung sesuai selera yang buka mulai pukul 21.00 WIB hingga dini hari. Ada bubur ayam Pak Dudung yang cukup dikenal para dugemers lantaran harganya relatif cekak, Rp 6.000 per porsi.

Di kawasan utara, hanya ada beberapa pilihan seperti nasi cumi Pasar Atum seharga Rp 12.000 per porsi. Ada juga warung Pak Wi di Jl Kapasan. Rumah makan yang menyediakan sop, pecel, krengsengan, gulai sapi dengan harga rata-rata Rp 6.000 - Rp 8.000 per porsi ini baru buka pukul 03.00 WIB sampai menjelang matahari terbit.

Bergeser ke timur, di kawasan Pasar Pucang ada pecel Suzana. Kalau memesan nasi pecel hanya Rp 3.500 per porsi. Mau tambah lauk telur dadar atau rempelo-ati dengan harga Rp 1.500-2.000.

Bagi orang malam, kuliner fajar tak sekadar memuaskan rasa lapar. Biasanya kesempatan makan bersama relasi itu sekaligus sebagai ajang transaksi. “Saat clubbing, biasanya untuk melted (mencairkan suasana dan mengakrabkan diri dengan relasi), finishingnya kami lakukan usai clubbing dan makan,” papar Amien.

Tak heran jika kebersamaan saat makan ini bisa sampai berjam-jam lamanya. “Karena setelah makan di kaki lima, masih dilanjut di coffeshop dan biasanya di Hotel Elmi. Karena suasananya nyaman serta memiliki menu yang pas untuk disantap sampai pagi hari,” cetus Amien. (achmad pramudito)

[keluar]

Sumber: Surya, Minggu, 11 Januari 2009

Label: , ,

Hurricane Katrina

Hurricane Katrina, showing rainfall extremes. The probability of weather events is used as an example in class. (Image courtesy of NASA.)

Label: , ,

Meditasi Sufi

Muraqabah adalah meditasi. Meditasi adalah konsentrasi dan fokus. Meditasi adalah meminta dan mencari jalan untuk mencapai apa yang Anda cari. MEDITASI SUFI adalah tingkat terakhir, titik akhir dari spiritualitas yang mampu kita capai. Meditasi bukannya duduk di atas kaki Anda, bersila, memejamkan mata sambil berpikir bahwa Anda telah mencapai apa yang sedang Anda cari. Hal tersebut hanyalah imitasi, bukan meditasi sebenarnya.

Meditasi bukanlah bagi pemula. Ini merupakan tingkat akhir pagi para darwish dalam Thareqat ini, tingkat tertinggi bagi amalan Sufi. Meditasi bukan untuk semua orang. Pertama-tama para pemula harus di persiapkan dan di latih melalui latihan-latihan spiritual lain yang mengarah pada perkembangan dari berbagai karakteristik yang diperlukan untuk mencapai tingkatan meditasi. Dia harus belajar tata cara dan menguasai metode sufisme untuk mencapai titik itu. Dia harus di latih.

Latihan ini amat penting, karena meditasi meminta Anda untuk menghentikan berbagai perasaan dan keinginan. Anda harus menghilangkannya untuk menyiapkan diri, bahkan pada tahap awal meditasi. Diri Anda dipenuhi dengan berbagai hal yang tidak manfaat dan ini harus disucikan, juga belajar untuk mengendalikan berbagai pikiran dan perasaan sebelum pelaksanaan meditasi Sufi Anda berhasil. Meditasi Sufi adalah sebuah ‘koneksi atau hubungan’, dan fisik Anda harus mampu membawa ‘koneksi’ ini.

Jika melakukan meditasi namun Anda masih di bawah kontrol nafsu-nafsu, maka meditasi Anda tidak akan berhasil. Mungkin Anda mengira sedang bermeditasi, namun sebenarnya hanya menipu diri sendiri. Anda tidak akan berhasil dalam disiplin ini tanpa mulai dengan penyucian diri dan belajar bagaimana menghentikan gangguan-gangguan tersebut. Dalam meditasi Sufi, Anda harus melepaskan segala keinginan-keinginan selain cinta pada dia yang sedang menjadi tujuan meditasi Anda. Lenyapkan segala nafsu keinginan kecuali cinta pada yang dituju. Jika tersisa keinginan lain, maka meditasi Anda tak membuahkan apapun. Mungkin Anda menyatakan kalau Anda mempraktekkan meditasi namun hal itu tidak berdasar.

Laksana sebuah sungai mengalir ke samudra, setelah sampai maka merekapun menyatu, maka demikian pula halnya dengan jalan meditasi Sufi yang mengarahkan para pencari pada kefanaan di dalam apa yang sedang dia cari. Bagaimanapun, para pencari harus
mempertahankan pikiran tunggal untuk mencapai tujuan akhirnya. Hanya jika dia berkemauan dan mampu meninggalkan segala hal dan kembali ke dalam dirinya dengan perhatian tak terbagi, maka dia mampu menjelajahi jalur ini sampai akhir. Jika berhasil, baru dia akan menemukan apa yang di carinya.

(Syaikh Nurjan MirAhmadi & Dr. Hedieh MirAhmadi, THE
HEALING POWER OF SUFI MEDITATION)

Label: , ,

UN, Doa Bersama, dan Ikrar Kejujuran

Gelar doa bersama, pelatihan mental, sampai ikrar kejujuran yang digelar di berbagai sekolah, baik swasta maupun negeri, mewarnai fase-fase akhir menjelang detik-detik ujian nasional (Kompas, 17/4).

Fenomena ini menunjukkan betapa dunia pendidikan telah dikelola dengan visi pendidikan dangkal dan spiritualitas terpecah, lebih suka mencari jalan pintas, serta latah dengan gerakan massa yang dipolitisasi seperti layaknya ikrar kampanye damai partai politik menjelang pemilu.

Oleh: Doni Koesoema A

Mengelola dunia pendidikan tidak sama dengan mengelola organisasi massa, yang di tangan para politisi sekadar alat pemenangan untuk memenangi kepentingan sesaat. Secara natural, kekuatan massa gampang dimanipulasi karena tangan dan kaki lebih banyak jumlahnya daripada otak yang berpikir.

Padahal, pendidikan merupakan kinerja harian rutin, bukan momental yang harus memperlakukan individu siswa sebagai pribadi, bukan sebagai kerumunan massa, di mana sistem yang dibangun mestinya mampu menjadi dasar bertindak dalam praksis harian sehingga kultur edukatif benar-benar hadir dan menjiwai seluruh proses pendidikan.

Visi dangkal

Mengandalkan doa bersama, pelatihan mental mendadak, dan ikrar kejujuran menjelang UN juga menunjukkan kedangkalan visi para pengelola lembaga pendidikan. Pembenaran perilaku ini sering ditambahi argumen, mereka sudah membuat persiapan intensif dengan mengadakan pelatihan soal-soal, bahkan jika perlu mengundang lembaga bimbingan belajar masuk sekolah.

Inilah metode jalan pintas yang paling sering dilakukan di sekolah kita. Kedangkalan itu terjadi karena pendidikan hanya mengutamakan target akhir lulus UN, memperalat siswa demi kepentingan dan nama baik sekolah dengan cara membuat siswa hanya belajar secara intensif menjelang UN, sementara dalam praksis harian di sekolah selama tiga tahun, siswa tidak pernah diajarkan apa artinya bertekun dan belajar serius.

Menumbuhkan kesungguhan, daya tahan, dan motivasi internal dalam belajar sering terlewatkan pada fase ini karena pendidik dan siswa berpikir, ujian masih jauh.

Dunia pendidikan bukan dunia tukang sulap yang bisa membuat hal-hal aneh dalam sekejap. Belajar membutuhkan ketekunan, konsistensi, serta keseriusan dari pendidik dan siswa. Kesungguhan ini kian terbantu dengan menciptakan iklim harian dan kultur sekolah yang mendukung siswa gemar belajar tanpa dipaksa atau diancam perolehan nilai. Visi pendidikan itu seharusnya bersifat konsisten, konkret, dan mengembangkan pendampingan individu siswa secara intensif sejak mereka memasuki tahun ajaran baru sampai menghadapi UN.

Mentalitas jalan pintas bukan visi pendidikan yang adekuat, yang mampu menyiapkan generasi muda menjadi individu yang konsisten, tahan banting, serta mengerti makna pembelajaran bagi hidupnya sendiri dan bagi perkembangan masyarakat.

Model jalan pintas juga bertentangan dengan logika pendidikan karena untuk berubah membutuhkan waktu. Pendidikan akan hancur jika diisi pendidik yang memiliki visi dangkal yang tidak sabar dan cenderung ingin melihat hasil akhir secara instan.

Spiritualitas terpecah

Model gelar doa bersama menjelang UN, meski baik, tetap menunjukkan sebuah kerohanian dangkal yang coba diajarkan kepada para murid, seolah doa-doa itu baru dibutuhkan saat mau menghadapi UN.

Tentu tidak ada yang salah dengan mohon doa restu dari Tuhan agar dapat melaksanakan UN dengan baik. Namun, kerohanian sejati dalam pendidikan seharusnya berakar pada kultur sekolah yang mampu menghormati keyakinan iman individu lain sebagai pilihan bebas, menghormati keragamanan. Lebih penting dari itu, lingkungan sekolah mestinya mampu membangun kultur yang menghormati keyakinan individu karena individu itu adalah ciptaan yang bernilai, berharga, dan bermartabat dihadapan Sang Pencipta.

Kebencian terhadap penganut agama lain yang menonjol dalam masyarakat kita bisa jadi karena sekolah lebih mengajarkan permusuhan, menekankan perbedaan sebagai batas daripada sebagai lahan untuk bekerja sama dalam membangun masyarakat. Lebih parah dari itu, kerohanian dalam pendidikan bisa diredusir sekadar ritualisme ibadah dan tata cara berdoa yang tidak merengkuh persoalan lebih mendalam dalam konteks komunikasi antarindividu yang berbeda agama di masyarakat. Dengan demikian, perilaku ibadah yang sebenarnya bersifat membangun masyarakat malah menyemai ketidakadilan, permusuhan, dan perpecahan daripada menyumbangkan penghormatan dan perdamaian.

Latahisme kacangan

Membuat ikrar kejujuran juga menunjukkan gejala latahisme kacangan dalam pendidikan. Kita menganggap dunia pendidikan seperti panggung politik, di mana konflik, perseteruan, dan persoalan yang ada akan bisa diatasi dengan jalan membuat ikrar bersama. Latahisme demikian ini memalukan. Para pendidik perlu menyadari, model ikrar seperti ini tidak akan mengubah banyak hal jika praksis harian dalam sekolah dan kultur sekolah yang kita bangun tidak memiliki visi pembentukan karakter yang kokoh, di mana praksis kejujuran dapat dilihat dalam ritme hidup harian di lingkungan sekolah.

Ikrar kejujuran tidak akan otomatis menghilangkan kultur kebohongan, ketidakjujuran, dan penyelewengan yang telah meracuni dunia pendidikan kita. Para pendidik semestinya kembali berpaling pada nuraninya dan lebih baik bersama-sama membongkar kultur dalam pendidikan kita yang tidak adil dan tidak jujur dengan mengevaluasi kinerja harian di sekolah, dengan melihat apakah tata peraturan dan sistem yang kita buat untuk menanamkan nilai kejujuran dan keadilan ini telah hadir dalam lembaga pendidikan kita.

Sebagai pendidik yang bertanggung jawab terhadap nasib bangsa ini di masa depan, pengambilan jalan pintas, promosi spiritualitas terpecah, dan semangat menghidupi visi dangkal ini harus dijauhkan dari lembaga pendidikan kita. Demikian juga mencontoh perilaku politisi yang memanfaatkan massa demi kepentingan politiknya dengan membuat ikrar bersama, harus dihilangkan dari pendidikan kita. Ikrar itu menjadi tak bermakna bagi siswa dan pendidik jika kultur sekolah tetap terbangun melalui sistem pendidikan yang mempromosikan kegemaran mencontek, berbohong, tidak jujur, dan manipulatif.

Doni Koesoema A, Alumnus Boston College Lynch School of Education, Boston, Tinggal di Jakarta

Sumber: Kompas, Senin, 20 April 2009

Label: ,

Mengawali Sebelum yang Lain

Mal bukan lagi tempat belanja satu-satunya pada era teknologi informasi yang memberi kemudahan berbelanja di ujung jari.

Kini semakin banyak produk Indonesia ditawarkan online. Dua di antaranya adalah Simplight (simplight.net) yang dimiliki dan dikelola oleh Vilia Ciputra (26) dan De Pernics (www.pernics.multiply.com) milik Ade Siregar, ibu dua anak.

Toko virtual ini berawal dari kesukaan mereka berselancar di internet walau mereka sebelumnya mengawali usaha secara fisik. Ade yang lulusan sekolah perhotelan di Bali, ketika bekerja di perusahaan produksi sinetron (PH) di Jakarta, kerap menitipkan baju dan kain kepada suaminya yang juga bekerja di perusahaan PH.

”Karena suka ngobrol dengan teman-teman lewat internet, mereka mendorong saya bikin toko online,” kata Ade.

Awal pertama usaha Vilia adalah berjualan dari rumah ke rumah, lalu punya butik di rumah, kemudian toko di ITC Kuningan. Tahun 2000 ketika bisnis di internet mulai muncul di Indonesia, dia membuka toko online. Kini, usaha Vilia termasuk mapan, dilihat dari penataan etalase di layar, sistem pencarian (search of engine), maupun pemakaian situs khusus.

”Ke depan saya melihat perkembangan online akan lebih efektif dan efisien karena jauh lebih mudah menggapai pasar global. Saya juga bisa fokus mengurus proses toko dan produk,” kata Vilia, lulusan London School of Public Relations. Alasan lain, waktu kerja dan skala usaha lebih fleksibel serta bisa dikerjakan dari rumah.

Itu juga alasan Ade. ”Kerja kantoran menghabiskan banyak waktu dan penghasilannya sudah tertentu. Bisnis seperti ini waktunya bisa saya atur dan bisa saya kerjakan dari rumah,” papar Ade.

Kerja sama

Vilia menawarkan aksesori, seperti tas, dompet, dan perhiasan untuk anak perempuan dan perempuan dewasa serta pakaian. Selain produknya sendiri, dia juga menawarkan produk dari produsen lain, sebagian besar perempuan. ”Supaya lebih banyak perempuan maju dalam berbisnis,” kata Vilia.

Syaratnya, memakai 70 persen bahan lokal, terutama untuk bebatuan aksesori. Mereka dibuatkan telusuran (link) sendiri dan diberi tenggang sebulan untuk memajang produk. Bila hasil penjualan tidak bagus, si penjual boleh tetap memasang produknya dengan kompensasi biaya administrasi Rp 250.000 per bulan. Bila tak laku, jalur ditutup.

Karena pembeli hanya mengandalkan gambar produk yang dipasang di situs, maka menyediakan gambar secara detail sangat penting. Ade yang menjual produk sendiri berupa baju, kain, dan tas memastikan foto yang terpasang harus sama dengan aslinya.

Seperti juga Vilia, Ade membuat desain dan memiliki pegawai untuk memproduksi atau mensubkontrakkan ke perajin kain dan aksesori. Untuk kain, Ade bekerja sama dengan perajin di Pekalongan, sementara Vilia bekerja sama antara lain dengan perajin di Bali.

Vilia memberi garansi kepada pembeli untuk mengembalikan dalam tiga hari bila barang tidak cocok atau rusak serta jasa cuma-cuma perbaikan, perawatan, dan penggantian elemen produk yang sudah dibeli.

”Dengan layanan tambahan ini, pembeli tidak ragu berbelanja,” tutur Vilia. Sebaliknya, agar tidak tertipu pembeli fiktif, keduanya menerapkan sistem pembayaran di muka. Sejauh ini, bisnis mereka berjalan lancar dan pembeli pun ada yang dari Australia, Malaysia, hingga Jerman. (IND/NMP)

Sumber: Kompas, Minggu, 19 April 2009

Label: , ,

Menjalani Bisnis Masa Depan dari Rumah

Para pemasar di mana pun menghadapi persoalan besar saat ini dalam menjangkau konsumen, terutama orang muda. Miliaran dollar AS dikeluarkan untuk iklan, tetapi cara yang dianggap ampuh ternyata getok tular alias informasi yang disampaikan dari mulut ke mulut dan informasi itu dipercaya karena yang menyampaikan adalah teman atau kerabat.

Dalam era teknologi digital, informasi itu akan sampai lebih cepat karena internet memotong jarak waktu dan ruang. Bukan kebetulan bila Generasi Net (lahir Januari 1977-Desember 1997), bersamaan dengan lahirnya teknologi komputer, merupakan pengguna internet paling mahir dan menjadi pengunjung setia blog.

Data Fashionese Daily milik Hanifa Ambadar dan Affi Assegaf memperlihatkan, anggota situs mode dan kecantikan itu berusia rata-rata 20-35 tahun, 60 persen adalah profesional, 99 persen perempuan.

Dari sisi tersebut, internet memang memberi banyak peluang bisnis untuk usaha kecil dan menengah, seperti yang dilakoni Vilia Ciputra dengan Simplight.net, Ade Siregar dengan De Pernics, serta Affi dan Hanifa. Ketiganya mengatakan optimistis dengan masa depan bisnis secara online.

Untuk Vilia dan Ade memasarkan melalui toko online mereka, artinya jangkauan konsumen dapat global, sementara untuk Affi dan Hani, panggilan Hanifa, kecenderungan promosi saat ini yang menggunakan kekuatan getok tular membuat situs seperti milik mereka menarik bagi calon pemasang iklan.

Yang terpenting adalah memiliki nama menarik, tampilan enak dilihat dan mudah dibuka, serta memberi jalur ke situs-situs lain. Untuk ini memang diperlukan keterampilan seorang pemrogram komputer atau mencari bantuan dari tenaga profesional.

Kesulitan ini dirasakan Ade yang masih menggunakan situs gratis multiply.com. ”Tidak mudah mencari orang yang punya kemampuan teknis teknologi sekaligus juga kecintaan pada kain,” kata Ade.

Di sisi lain, Affi dan Hani merasa tumbuh kebutuhan mencari bantuan tenaga profesional untuk meyakinkan calon pemasang iklan bahwa blog dapat dikerjakan serius dan benar-benar mendatangkan pembeli bagi produk yang beriklan.

”Penetapan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Blogger Nasional oleh Menteri Komunikasi dan Informatika mengangkat kredibilitas blog,” ujar Hani. Nyatanya, Departemen Pendidikan Nasional sudah memasang iklan di Fashionese Daily yang menunjukkan peran blog semakin dihargai.

Kendala lain adalah biaya pemakaian internet yang dirasa masih dapat diturunkan lagi seperti dijanjikan pemerintah.

Vilia mengatakan, untuk yang membuat sistem dan situs sendiri, biayanya bisa jadi tidak murah karena banyak jenis sistem yang harus diaplikasikan, seperti sistem pengecekan stok barang, basket, pencatatan auto update, sampai mesin pencari yang dibuat begitu rupa sehingga mudah dicari oleh peselancar internet.

”Keuntungannya, di mata pelanggan dan calon pembeli, situs yang dibuat sendiri tentu lebih profesional dan representatif dan bisa menjadi sarana menunjukkan bagaimana usaha di dalamnya berjalan,” kata Vilia.

Masa depan

Di luar berbagai kendala tersebut, Ade, Vilia, Affi dan Hani yakin online adalah bisnis masa depan dan menguntungkan dalam arti luas. Fleksibilitas waktu dan ruang ada di tangan mereka karena dapat bekerja dari rumah atau dari tempat lain sepanjang ada jaringan internet.

”Kami akan terus mengembangkan usaha ini karena ini memberi rasa berharga pada diri kami,” kata Hani.

”Saya selalu berpikir perempuan harus punya kemandirian tertentu, termasuk dalam penghasilan, untuk payung kalau hari hujan biarpun saya tidak ingin itu terjadi,” tambah Affi.

Selain itu, krisis ekonomi saat ini menyebabkan orang semakin berhemat dalam membelanjakan uangnya. Kalaupun mereka masih mau berbelanja, mereka ingin mendapatkan barang yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka. Getok tular dengan saling memberi rekomendasi kepada teman serta internet memungkinkan itu terjadi. (NMP)

Sumber: Kompas, Minggu, 19 April 2009

Label: , , ,

Buka Acara ICT, Menkominfo Melawak

Menkominfo Mohammad Nuh memang terkenal sebagai menteri yang suka humor. Bahkan untuk mencairkan suasana pertemuan, ia kerap melontarkan guyonan yang cukup membuat geli.

Hal ini kembali dilakukan Nuh ketika memberikan sambutan dalam acara ICT Partnership Forum di Hotel Millenium Jakarta, Selasa (31/3/2009).

Orang ICT itu -- Nuh mulai bercerita -- jangan memiliki pemikiran yang linier. Ibaratnya, ada orang Madura yang ingin telepon di telepon umum, namun ia memakai gagang teleponnya terbalik.

"Yang untuk bicara dia pakai di atas, sedangkan yang buat mendengar dia taruh di deket mulutnya. Otomatis ketika dia halo-halo tak ada jawaban," tukasnya.

Kemudian, lanjutnya, orang di belakangnya memberitahu orang Madura tersebut. "Mas terbalik," tutur Nuh.

"Lalu orang madura itu menjawab... hola-hola," seloroh Nuh, disambut tawa audiens.

Sumber: detikcom - Selasa, Maret 31, 2009

July 22nd 2009 another Tsumani Warning

I just received this message from a colleague. I don’t know the source of the message; I also don’t know the credibility of the content, but just beware.


“Hello there. I just wanted 2 let you know that please stay away from the beaches all around in the month of July. There is a prediction that there will be another tsunami hitting on July 22nd. It is also when there will be sun eclipse. Predicted that it is going 2 be really bad and countries like Malaysia (Sabah & Sarawak), Singapore, Maldives, Australia, Mauritius, Si Lanka, India, Indonesia, Philippines are going 2 be badly hit. Please try and stay away from the beaches in July. Better 2 be safe than sorry. Please pass the word around. Please also pray for all beings.”

Media Tradisional Vs "New Media"

Oleh Myrna Ratna

Naiklah kereta bawah tanah di Tokyo. Sepuluh tahun lalu, hampir sebagian besar penumpangnya, baik tua dan muda, tepekur membaca buku, majalah, surat kabar, dan komik. Kini yang ada di tangan mereka adalah handphone, i-pod, note-book. Inilah generasi paperless….

Media tradisional, khususnya cetak, sedang menghadapi cobaan berat. Kehadiran media baru (new media), seperti internet, telepon genggam, i-pod, radio satelit, dan munculnya sebuah generasi yang berbeda dalam mengonsumsi informasi telah memaksa media cetak untuk berpikir keras menata kembali posisinya agar tetap relevan bagi konsumennya.

Datangnya era jurnalisme warga (citizen journalism) juga memaksa media tradisional mengubah pola pikir sebagai satu- satunya alternatif penyampai ”kebenaran”. Namun, tantangan terberat berikutnya adalah datangnya krisis ekonomi global. Bagi media cetak, harga kertas impor terus membubung, pemasukan iklan menurun drastis, dukungan distribusi semakin mahal, sementara sirkulasi umumnya stagnan, kalau tidak anjlok.

Bila dianalogikan dengan badai, inilah ”badai sempurna” (perfect storm) bagi industri media cetak ketika tiga gelombang menghantam sekaligus. Korban pun berguguran. Bangkrutnya sejumlah surat kabar besar di Amerika Serikat menjadi sinyal yang memilukan. Semua ini memunculkan pertanyaan, akan seperti apakah nasib media tradisional, khususnya media cetak Asia. Yang lebih penting lagi, akan seperti apakah wajah jurnalisme di masa depan.

Inilah salah satu topik hangat yang dibahas dalam Simposium Wartawan Asia yang berlangsung di Tokyo, 18 Maret lalu, yang diselenggarakan Departemen Luar Negeri Jepang dan disponsori Televisi Publik NHK serta harian Yomiuri Shimbun. Simposium yang bertajuk ”Development of Fundamental Values and Journalism: Past, Present and Future, Achievements and Prospects of the Media”, itu dihadiri panelis dari India, Korea Selatan, Jepang, dan Indonesia, dengan ketuanya Toshiyuki Sato dari Japan Broadcasting Corporation NHK, serta pembicara utama Dr Isami Takeda dari Universitas Dokkyo.

Di negara-negara Asia yang mayoritas penduduknya sudah akrab dengan teknologi tinggi, seperti Jepang dan Korea Selatan, kekhawatiran bahwa media cetak akan ditinggalkan mulai terasa. Terlebih di Jepang yang senantiasa berkiblat pada fenomena yang terjadi di Barat, walaupun sebetulnya tingkat sirkulasi media cetaknya sampai saat ini masih luar biasa. Oplah Yomiuri Shimbun misalnya, sekitar 10 juta eksemplar. Namun, menurut Editor Senior Yomiuri Shimbun Akira Fujino, saat ini pemasukan iklan untuk media-media cetak di Jepang umumnya turun 10-20 persen.

Tak sederhana

Meski demikian, masa depan media cetak di Asia tak bisa disimpulkan secara sederhana karena masing-masing negara memiliki kondisi sosial sekaligus perjalanan sejarah persnya yang unik. Di Indonesia, misalnya, tantangan industri pers sampai tahun 1998 adalah memperjuangkan kebebasan dirinya. Tonggak kebebasan itu ditandai dengan jatuhnya rezim Soeharto pada tahun 1998.

Media ikut berperan dalam penetapan agenda-setting perjalanan demokrasi di Indonesia. Dan, menjaga apa yang telah diraih dalam proses reformasi, seperti: memberi peran yang lebih besar bagi masyarakat madani, mencegah militer kembali ke panggung politik, menjamin proses checks and balances di antara tiga pilar kekuasaan, menjunjung penegakan hukum dan penghormatan pada HAM—semua itu menjadi prioritas utama pers Indonesia.

Hal yang sama juga terjadi di Korsel dan India. Perjuangan terhadap kebebasan pers di Korsel berpuncak setelah rezim militer tumbang tahun 1992. Sedangkan di India yang sudah lebih lama memiliki tradisi pers yang demokratis, kontribusi media cetak begitu dominan dalam menentukan arah kebijakan pemerintah. Dengan kata lain, di sejumlah negara di Asia, roh jurnalisme begitu erat dengan pembangunan demokratisasi.

Sehingga, bisa jadi persepsi tentang ”ancaman” terhadap industri pers berbeda dari satu negara dengan negara lainnya. Misalnya saja, mengenai penetrasi new media. ”Di India, media internet belum mengancam dominasi media cetak. Bahkan, survei nasional mengenai tingkat keterbacaan justru menunjukkan lonjakan signifikan untuk surat kabar-surat kabar India,” kata Unni Rajen Shanker, Editor Eksekutif The Indian Express yang berbasis di New Delhi.

Alasannya mungkin lebih kurang sama dengan situasi di Indonesia. Kedua negara ini masih berjuang melawan tingkat buta huruf. Di Indonesia jumlahnya masih sekitar 11 juta orang, dengan usia 15 tahun ke atas. Di India yang penduduknya lebih dari 1 miliar, angkanya lebih tinggi. Tingkat akses terhadap internet di India maupun Indonesia pun masih rendah. Hanya sekitar 25 juta orang di Indonesia saat ini yang memiliki akses terhadap internet atau sekitar 11 persen dari populasi yang berjumlah 228 juta orang. Dengan kata lain, kalaupun saat ini media cetak dan televisi kondisinya sedang ”berdarah-darah”, hal itu lebih dikarenakan faktor resesi ekonomi.

Meski demikian, tidak berarti tren ”going digital” bisa diabaikan. Setidaknya hal itu terekam dari jumlah kunjungan terhadap website Kompas.com yang diluncurkan sejak tahun 1995. Berdasarkan data Februari 2009, setiap bulan situs Kompas.com dikunjungi 66 juta kali, sementara page-view mencapai hampir 200 juta kali. Fakta ini menyiratkan bahwa di masa depan new media akan semakin berperan, dengan partisipasi masyarakat yang semakin besar. Namun, tidak berarti media cetak akan ”mati”

Etika jurnalisme

Pengalaman Yeon Ho Oh, CEO dari OhmyNews.com, menarik untuk disimak. OhmyNews adalah media online yang kontributornya atau ”reporter”-nya 100 persen pembaca, dan memiliki slogan bahwa warga biasa bisa menjadi reporter, penulis, pencetak, sekaligus pendistribusi berita. Pembiayaan produksinya selain dari iklan juga dari donasi pembaca. Laman ini muncul sebagai ”perlawanan” terhadap media arus utama yang dianggap oportunis terhadap pemerintah dan tidak menyampaikan suara rakyat yang sebenarnya. Kehadiran OhmyNews di Korsel memang fenomenal karena menjadi simbol ”demokratisasi pers” .

Namun, media berbasis warga maya (netizen) ini belakangan juga sulit melawan hantaman resesi. Pemasukan keuntungan secara konsisten menurun sejak tahun lalu sehingga menuntut manajemennya berpikir keras untuk membangun sebuah model bisnis baru.

Tapi yang lebih mendasar adalah gugatan terhadap produknya. Bagaimana menguji akurasi kebenaran sebuah berita? Bagaimana meyakini bahwa prinsip-prinsip etika jurnalisme tetap dipegang? Apakah pembaca hanya akan disuguhi berita-berita yang hanya ingin mereka dengar dan hanya pro terhadap kepentingan mereka? Bagaimana dengan tingkat kapabilitas ”reporter” dalam mengulas persoalan-persoalan khas semacam krisis ekonomi, perubahan iklim, dan konflik hukum?

Kata kuncinya adalah sinergi. Kelemahan di satu media dijembatani oleh media lainnya. Media internet memiliki kelebihan dalam menyuguhkan berita secara ”real-time”, yang menjadi kebutuhan nyata pelanggan. Bukan hanya itu, pelanggan pun ingin berpartisipasi, ingin bersuara, dan menyatakan pendapatnya. Semua kebutuhan ini bisa difasilitasi dan dieksploitasi oleh media digital yang memiliki space tak terbatas. Muncullah komunitas blogger, forum pembaca, dan sebagainya.

Toh, itu saja tak cukup. Pelanggan pun tetap membutuhkan berita yang memiliki kedalaman dan konteks. Berita yang menjawab semua keingintahuan mereka, dan disajikan secara sistematis, profesional, akurat, dan kredibel. Di sinilah kontribusi media cetak.

Tantangan terberat memang berada di pihak media cetak. Tapi ini bukan hal baru. Ketika era media elektronik (radio dan televisi) hadir dengan kemampuan penyajian berita selama 24 jam, nasib media cetak pernah diramalkan akan ”habis”. Kini kehadiran new media juga memunculkan ramalan serupa.

Namun yang sering dilupakan di sini adalah cetak, elektronik, ataupun internet hanyalah sarana. Yang jauh lebih penting adalah menjaga spirit jurnalisme. Akurasi, integritas, kredibilitas, keseimbangan, dan profesionalitas adalah roh jurnalisme yang tak akan lekang oleh waktu. Hal itu hanya bisa diperjuangkan oleh para jurnalis yang memiliki etika, kejujuran, dan mau bekerja keras.

Sumber: Kompas, Rabu, 25 Maret 2009

Label: ,

Pencium Elektronik

Diciptakan Dosen ITS

Dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, M Rivai, menciptakan alat pencium elektronik. Alat itu bisa dipakai industri pengolahan tembakau atau industri lain yang membutuhkan indra penciuman sensitif. Harganya jauh lebih murah dari alat sejenis buatan negara maju.

Rivai mengatakan, ide itu muncul setelah melihat iklan orang sedang dites mencium tembakau. Iklan tersebut membuat dirinya bertanya bagaimana jika orang itu sakit. "Apakah proses pemilahan tembakau berhenti sampai menunggu si pencium sehat atau ada penggantinya? Kalau dia tetap bekerja saat sakit, apakah kualitas penciumannya bisa diandalkan?" ujarnya di Surabaya, Rabu (1/4).

Karena itu, sejak 1995 ia mengembangkan alat pencium elektronik. Alat itu bisa digunakan kapan saja dan oleh siapa saja. "Kalau penciuman pakai manusia hanya bisa dilakukan oleh orang tertentu. Kalau pakai alat, bisa oleh siapa saja yang sanggup mengoperasikan alat," tuturnya.

Alat itu dilengkapi dengan sejumlah sensor. Fungsi sensor hampir menyamai reseptor pada hidung manusia. Reseptor itu berfungsi mengenali aroma suatu benda. Sensor bekerja dengan perangkat lunak khusus yang dikembangkan Rivai.

Menurut dia, pembuatan alat itu hanya membutuhkan dana Rp 10 juta. Alat sejenis buatan luar negeri berharga miliaran rupiah. "Karena itu saya yakin alat ini layak dikembangkan," tuturnya.

Cara kerja

Untuk alur kerja alat itu, Rivai mengatakan, proses diawali dengan memasukkan uap aroma ke ruang sensor. Selanjutnya uap diekstraksi menjadi komponen penyusun uap. Tiap komponen itu selanjutnya diukur intensitas dan konsentrasinya oleh sensor quartz crystal micro-balance (QCM).

"Semua komponen ini saya dapatkan dari produk dalam negeri, kecuali perangkat FPGA (field programmable analog array atau semikonduktor elektronik yang memiliki gerbang terprogram) yang dipesan dari luar negeri," ujarnya.

Untuk menangkap uap aroma, Rivai memodifikasi osilator dan memberikan tambahan lapisan zat kimia. "Misalnya pada sensor ini, saya melapisinya dengan polyethylene glycol. Tiap sensor dilapisi zat kimia yang berbeda," katanya.

Harga bahan kimia yang digunakan pun, menurut Rivai, sangatlah terjangkau. "Rata-rata Rp 2.000 per botol. Untuk setiap botol zat kimia ini dapat dipakai untuk ribuan sensor," tuturnya.

Untuk sementara alat itu baru memiliki 16 sensor. Rivai masih mengembangkan beberapa sensor lagi. "Sekarang sensor untuk aroma apel bisa mendeteksi apakah aroma itu dihasilkan apel bagus atau rusak," katanya. (RAZ)

Sumber: Kompas, Kamis, 2 April 2009

Label: , , ,

Colorful Batik Madura


BATIK Madura tak lagi asing terdengar di telinga. Bahkan salah satu kekayaan khasanah Indonesia ini telah beredar di beberapa belahan dunia. Performa batik asal pulau garam ini juga memiliki ciri khas yang membedakannya dengan batik dari daerah lain, seperti warna-warna cerah dan motifnya yang beragam menciptakan karakter masyarakat lokal.

“Batik Madura memiliki perbedaan warna dan motif dengan batik dari daerah lain. Warna batik Madura itu khas menggunakan warna-warna berani, mulai dari merah, hijau, kuning, dan biru,” ungkap Maimuna dari Pesona Batik Madura, ketika ditemui okezone dalam pameran yang diadakan di Belleza Permata Hijau, Jakarta Selatan, Kamis (21/2/2008).

Menurut perajin batik keturunan ke empat dari keluarganya itu, ciri khas batik pesisir dengan warna-warna berani dan corak bebas ini diproduksi dari daerah Bangkalan, Madura.

“Motif batik Madura berbeda karena pengaruh dari daerah pinggiran, yang biasanya ada gambar burung. Selain itu, batik Madura punya cerita masing-masing. Misal batik tipe Tasik Malaya merupakan penantian seorang istri menunggu suaminya. Ada juga cerita tentang panji suci, nyiur melambai, tar poteh yang punya latar putih bermakna sebagai kesucian seorang wanita. Dan cah keneh, yaitu perempuan cantik dari China,” jelas wanita keturunan Madura ini.


Menurut Maimuna, proses pembuatan batik itu meliputi beberapa tahap. Pertama, kain yang hendak digunakan terlebih dahulu direndam dalam air bercampur minyak dempel (istilah orang setempat) dan abu sisa pembakaran kayu dari tungku. Setelah direndam kemudian dicuci. “Biasanya kain yang digunakan adalah mentari sen atau kereta kencana,” ucap wanita ramah ini.

Setelah kering, sambungnya, proses selanjutnya adalah proses kanji lalu masuk pada tahap diisen, dikurik, dan ditembok. Kemudian dilanjutkan pada tahap pewarnaan yang dapat dilakukan berturut-turut, setelah itu kain batik dilorot. Proses ini merupakan usaha untuk menghilangkan malam (lilin) yang melekat pada kain, yaitu dengan memasukan kain ke dalam air mendidih. Terakhir, adalah menjemur di tengah terik sinar matahari.

“Proses pembuatannya memang lama. Hal dimaksudkan untuk mendapatkan warna kain yang pekat. Karena itu, warna kain Madura semakin pekat semakin bagus,” kata Maimuna.


Proses pembuatannya yang lama itu memang berimbas langsung pada harga kainnya menjadi lebih mahal. Meski demikian, Anda dapat memeroleh batik Madura mulai dari Rp50 ribu sampai Rp3,5 juta. Bagaimana, berani tampil dengan warna-warna cerah?

Sumber : Okezone.com

Label: , ,

My Magazine Picture


Create Fake Magazine Covers with your own picture at MagMyPic.com


Tata Cara Pemilu Legislatif 2009

Pelaksanaan Pemilu Legislatif 2009 tinggal menghitung hari. Tepatnya dilaksanakan pada hari Kamis, 9 April 2009 pukul 7 pagi sampai 12 siang waktu setempat. Walaupun persiapan yang dilakukan KPU agak semrawut, semoga pemilu tahun ini bisa berjalan dengan lancar dan membawa angin perubahan bagi Indonesia. Tentunya perubahan ke arah yang lebih baik.

Ada sedikit perbedaan dalam pemilu 2009 yaitu diubahnya sistem mencoblos menjadi sistem mencontreng/centang. Masih bingung dengan bagaimana tata pelaksanaannya? Berikut ini ada sedikit panduan tata cara pemungutan suara pemilu legislatif 2009.

Tata Cara Pemungutan Suara

Bagannya seperti ini:


Detail pemungutan suara adalah seperti ini:
  1. Pemilih masuk ke Tempat Pemungutan Suara(TPS) sesuai yang tercantum di undangan pemberitahuan (c4).
  2. Daftarkan diri Anda di meja pencatatan kehadiran pemilih dengan menyerahkan undangan tersebut. Apabila undangan rusak atau hilang dapat dengan mempergunakan ktp.


  3. Silakan duduk di tempat yang disediakan sambil menunggu nama Anda dipanggil petugas. Lho ngantri kok sambil lirak lirik Pakdhe.
  4. Saat dipanggil silakan menuju ke tempat petugas untuk menerima 4 buah surat suara (Untuk DKI Jakarta menerima 3 buah). Surat suara tersebut untuk memilih anggota DPR RI, DPD, DPRD Propinsi, DPRD Kota/Kabupaten (kecuali Jakarta).


  5. Pemilih menuju bilik suara dan melakukan pencontrengan. Wah kayak baca koran karena besarnya surat suara.
  6. Silakan mencontreng satu kali pada nama partai atau nama caleg atau nomor caleg di surat suara DPR RI dan DPRD. Mencontreng pada kolom foto di surat suara DPD.


  7. Setelah selesai kemudian surat suara dimasukkan ke dalam kotak suara.


  8. Tahap selanjutnya adalah mencelupkan jari ke dalam tinta sebagai tanda telah memberikan suara. Biasanya satu jari, tapi kalau mau semua jari juga boleh, buat kenang-kenangan hehe.


  9. Pemilih meninggalkan TPS.

Cara Mencontreng

Suara Sah
  1. Untuk memilih anggota DPR RI dan DPRD adalah dengan memberi contreng/tanda centang (v) pada:
    • Nama partai (gambar dan nomor urut partai juga boleh) atau
    • Nomor urut caleg atau
    • Nama caleg.

  2. Untuk memilih anggota DPD dengan mencontreng di kolom foto.

Selain itu, tanda coblos, tanda silang (x), tanda garis datar (-) serta tanda centang (v) yang tidak sempurna yaitu dalam bentuk (/) atau (\), suaranya tetap dianggap sah.


Suara Tidak Sah
  1. Tidak sah apabila mencontreng lebih dari satu kali dalam partai yang berbeda di surat suara DPR RI dan DPRD.
  2. Tidak sah apabila mencontreng lebih dari satu kali dalam foto yang berbeda di surat suara DPD.

Sumber penulisan diatas dari materi sosialisasi pemilu yang ada di Media Center KPU.

Saya sendiri sampai saat ini masih belum ada pilihan akan mencontreng siapa. Belum ada yang sreg di hati. Pemilu tahun ini mungkin jadi mimpi buruk bagi pengusaha paku karena tidak lagi menggunakan sistem mencoblos, akan tetapi kegembiraan bagi pengusaha spidol karena menggunakan sistem mencontreng.

Label: ,